Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Contoh Dialog Tag Sebagai Panduan Menulis Cerita Fiksi
16 Maret 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dialog tag adalah sebuah kata atau frasa yang berada sebelum atau sesudah dialog sebagai petunjuk mengenai pembicara. Dialog tag umumnya digunakan dalam cerita fiksi.
Heston dalam tulisannya bertajuk A Note on Prose Fiction: The Performance of Dialogue Tags menjelaskan bahwa fungsi utama dari dialog tag adalah memberikan informasi kepada pembaca tentang identitas pembicara.
Penulisan dialog tag termasuk pengetahuan dasar sebelum kamu menulis fiksi. Bentuk dialog tag sendiri seperti "ujar Fita" dan "ungkap Nusril".
Lantas, apa saja jenis dialog tag dan bagaimana contohnya? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT
Jenis Dialog Tag dan Contohnya
Sebuah dialog pada teks fiksi baik berupa cerpen, novel, ataupun cerita rakyat tentu membutuhkan informasi mengenai pembicara. Hal ini bertujuan agar pembaca tahu, siapa yang mengatakan dialog itu.
Nah, istilah yang merujuk pada informasi pembicara pada suatu dialog disebut sebagai dialog tag. Dialog tag sendiri tidak ditulis sembarangan dan memiliki beberapa jenis.
Nah, sebelum memutuskan untuk menulis fiksi, alangkah baiknya untuk mengetahui jenis dan contoh penulisan dari dialog tag. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Dialog Tag Netral
Dialog tag netral merujuk pada ungkapan yang netral dan tidak melibatkan emosi ataupun respons. Kata yang menunjukkan dialog netral seperti ujar, ungkap, kata, tutur, cetus, tegas, pinta, tandas, pungkas, dan masih banyak lagi.
Contoh dari dialog tag netral adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Frasa "cetus Ibu" dan "Ibu berkata" pada dialog diatas adalah bentuk dialog tag netral yang terletak di akhir dan awal kalimat dengan "Ibu" sebagai pembicara.
2. Dialog Tag Netral untuk Merespons
Jenis dialog tag yang kedua adalah dialog tag netral untuk merespons. Kata atau frasa dialog tag ini bertujuan untuk menjawab atau merespons sesuatu, seperti balas, jawab, jelas, tukas, sahut, potong, dan sela.
Contoh dialog tag netral untuk merespons adalah sebagai berikut.
Frasa "Aku menjawab" dan "tukasku" pada contoh dialog diatas adalah bentuk dialog tag untuk merespons dengan "Aku" sebagai pembicara.
ADVERTISEMENT
3. Dialog Tag Nada Normal
Jenis dialog tag berikutnya adalah untuk mengekspresikan sesuatu dengan nada normal. Bentuknya seperti sindir, hina, cerca, kelakar, cela, canda, serta ejek.
Contoh dialog tag nada normal adalah sebagai berikut.
Pada contoh di atas, frasa "sindir Indri" dan "Indri menyindirku" termasuk jenis dialog tag yang merujuk Indri sebagai pembicara dengan nada menyindir.
4. Dialog Tag Nada Tinggi
Jenis dialog tag ini biasa ditujukan untuk ucapan-ucapan dengan nada tinggi, seperti membentak, berteriak, marah, dan lain sebagainya.
Contoh dialog tag dengan nada tinggi adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Frasa "sergah Nando" dan "Nando berseru" adalah bentuk dialog tag dengan emosi tinggi yang merujuk Nando sebagai pembicara.
5. Dialog Tag Nada Rendah
Jenis dialog tag terakhir ditujukan untuk pembicara yang mengatakan sesuatu dengan nada rendah, seperti berbisik, lirih, dan bergumam.
Contoh dialog tag dengan nada rendah adalah sebagai berikut.
Frasa "bisik Nay" dan "Nah berbisik" pada dialog diatas adalah jenis dialog tag yang menunjukkan ucapan dengan nada rendah.
Demikian penjelasan singkat seputar dialog tag dan contohnya. Sekarang, kamu bisa mulai menulis cerita fiksi. Kamu juga bisa menggunakan variasi dialog tag agar ceritamu tidak membosankan.
[ENF]
ADVERTISEMENT