Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
5 Contoh Etnosentrisme di Indonesia yang Banyak Dijumpai
21 November 2023 20:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi contoh etnosentrisme di Indonesia. Sumber: Miftah Rafli Hidayat/pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hfqy26dcfj7926qfn5tew312.jpg)
ADVERTISEMENT
Etnosentrisme adalah suatu bentuk sikap ketika seseorang merasa jika kebudayaan atau daerahnya lebih tinggi daripada yang lain. Adapun salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah peristiwa kolonialisme dan imperialisme.
ADVERTISEMENT
Irianto dalam Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia menganggap bahwa etnosentrisme di Indonesia banyak terjadi pada masyarakat adat ketika mereka terlalu fanatik terhadap kebudayaannya sendiri, sehingga meremehkan budaya lain.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai contoh etnosentrisme di Indonesia, baca artikel ini sampai habis.
Contoh Etnosentrisme di Indonesia
Etnosentrisme adalah suatu bentuk sikap setia terhadap wilayahnya, tetapi membuat seseorang atau suatu kelompok meremehkan kelompok lainnya. Sikap ini juga banyak terjadi di wilayah Indonesia .
Hal ini bisa memberikan dampak positif sekaligus negatif bagi kehidupan sosial. Adapun beberapa contoh etnosentrisme di Indonesia adalah.
1. Kolonialisme dan Imperialisme
Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah peristiwa kolonialisme dan imperialisme. Indonesia mengalami penjajahan oleh bangsa Eropa selama ratusan tahun. Selama masa penjajahan tersebut, terdapat anggapan bahwa masyarakat lokal lebih rendah daripada pihak koloni.
ADVERTISEMENT
2. Stereotip Budaya
Contoh etnosentrisme di Indonesia lainnya adalah adanya stereotip budaya. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat multikultural yang terdiri atas banyak etnis dan suku hidup berdampingan.
Hal ini tak jarang bisa memicu stereotip terhadap etnis lain dan mengasumsikan bahwa seluruh anggota etnis tersebut mempunyai ciri yang sama.
3. Konflik Antaragama
Contoh etnosentrisme di Indonesia berikutnya adalah adanya konflik antaragama. Selain memiliki suku dan etnis yang beragam, Indonesia juga memiliki banyak kepercayaan. Tak jarang pula hal ini menimbulkan konflik agama, seperti konflik di Poso dan Tanjung Balai.
4. Diskriminasi Etnis
Contoh etnosentrisme di Indonesia lainnya adalah adanya diskriminasi terhadap etnis tertentu. Hal ini dipicu karena adanya anggapan bahwa etnis tertentu lebih rendah daripada etnis mereka sendiri. Kondisi ini juga dapat menghalangi suatu kelompok terhadap akses pelayanan publik maupun pendidikan.
ADVERTISEMENT
5. Konflik Dayak dan Madura
Contoh etnosentrisme di Indonesia yang terakhir adalah konflik antara masyarakat Dayak dan Madura. Konflik ini terjadi di tanggal 18 Februari 2001.
Berdasarkan penelitian dari Basit, Maftuh, Malihah, dan Mufidah dalam Resolusi Konflik Etnis antara Madura dan Dayak di Sampit melalui Model Sinergi Integratif menyebutkan jika penyebab konflik tersebut adalah saat terdapat 2 warga Madura yang diserang oleh beberapa masyarakat Dayak. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan Konflik Sampit yang mengakibatkan 500 jiwa meninggal dan lebih dari 100.000 warga kehilangan tempat tinggal.
Demikian beberapa informasi seputar contoh etnosentrisme di Indonesia yang perlu diketahui. [ENF]