Konten dari Pengguna

5 Contoh Nepotisme di Lingkungan Masyarakat dan Dampaknya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 Juli 2023 21:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Contoh Nepotisme. Sumber: fauxels/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Contoh Nepotisme. Sumber: fauxels/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Nepotisme merupakan kegiatan seseorang yang memanfaatkan kedudukan maupun posisi untuk memprioritaskan keluarga atau temannya di atas kepentingan umum. Hal ini dilakukan dengan dasar hubungan keluarga atau kedekatan, bukan karena kompetisi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak praktik nepotisme yang terjadi di masyarakat, paling utamanya ada di lokasi kerja. Lantas, apa saja contoh nepotisme? Simak dalam penjelasan di bawah ini!

Contoh Nepotisme di Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi: Contoh Nepotisme. Sumber: Pavel Danilyuk/Pexels.com
Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, M.Si., Ak., dalam buku berjudul Sosiologi Korupsi: Kajian Multiperspektif, Integralistik, dan Pencegahannya menjelaskan bahwa nepotisme berfungsi bagi seseorang dan/atau bagi masyarakat sehingga nepotisme sulit dihilangkan.
Nepotisme sebenarnya berasal dari bahasa latin, yakni Nepos yang artinya keponakan atau cucu. Karena itu, pengertian nepotisme adalah tindakan memilih seseorang tanpa landasan kemampuan, namun atas dasar kedekatan serta hubungan keluarga saja.
Adapun contoh nepotisme yang terjadi di lingkungan adalah:
ADVERTISEMENT

Dampak Nepotisme

Nepotisme yang berlangsung dalam berbagai bidang akan memberikan dampak sebagai berikut:

1. Menghambat retensi karyawan

Menghambat retensi karyawan sehingga kemungkinan besar perusahaan bisa kehilangan karyawan terbaiknya. Hal ini karena jajaran kepemimpinan sudah diisi keluarga hingga kerabat bos. Karyawan yang produktif juga akan kehilangan minat bekerja.

2. Muncul diskriminasi

Muncul diskriminasi karena atasan akan senantiasa mendahulukan kerabat atau keluarga yang kerja di perusahaan tersebut dan akan mengesampingkan karyawan lain yang tidak ada hubungan kerabat.

3. Risiko konflik keluarga

Adanya kerabat yang kerja dalam satu perusahaan akan meningkatkan konflik keluarga karena mereka akan membawa konflik pribadi dalam pekerjaan.
Itulah contoh nepotisme serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat! (Ek)