news-card-video
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

5 Dampak Negatif Ketidakseimbangan Work-life Balance dan Kerugiannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 Maret 2025 18:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dampak Negatif Ketidakseimbangan Work-Life Balance. Unsplash.com/KOBU Agency
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dampak Negatif Ketidakseimbangan Work-Life Balance. Unsplash.com/KOBU Agency
ADVERTISEMENT
Dampak negatif ketidakseimbangan work-life balance dapat menimbulkan hal yang merugikan, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
ADVERTISEMENT
Work-life balance adalah kondisi di mana seseorang mampu menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Dikutip dari www.djkn.kemenkeu.go.id, Cara Mencapai Work Life Balance, hal ini terbukti karena banyak orang di era modern yang serba cepat ini, mereka justru kesulitan menjaga keseimbangan work-life balance.

Dampak Negatif Ketidakseimbangan Work-Life Balance

Ilustrasi Dampak Negatif Ketidakseimbangan Work-Life Balance. Unsplash.com/Paige Cody
Berikut ini Di bawah ini beberapa dampak negatif ketidakseimbangan work-life balance dan kerugiannya.

1. Menurunnya Kesehatan Fisik dan Mental

Salah satu dampak utama dari ketidakseimbangan work-life balance adalah menurunnya kesehatan fisik dan mental. Bekerja secara berlebihan tanpa waktu istirahat yang cukup dapat memicu stres, kecemasan, hingga burnout.
Selain itu, pola makan tidak teratur, kurang tidur, dan minimnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti gangguan jantung, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
ADVERTISEMENT

2. Penurunan Produktivitas dan Kualitas Kerja

Meski terlihat seperti upaya untuk meningkatkan hasil kerja, bekerja berlebihan justru bisa menurunkan produktivitas. Ketika tubuh dan pikiran lelah, kemampuan untuk fokus dan mengambil keputusan akan berkurang.
Hal ini berakibat pada kualitas kerja yang menurun, meningkatnya risiko kesalahan, dan pencapaian target yang tidak optimal.

3. Merenggangkan Hubungan Sosial

Ketika seseorang terlalu fokus pada pekerjaan, waktu untuk keluarga dan teman pun menjadi terbatas. Akibatnya, hubungan sosial menjadi renggang.
Tidak jarang, individu dengan work-life balance yang buruk mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat, yang pada akhirnya bisa menyebabkan perasaan kesepian dan terisolasi.

4. Menurunnya Kepuasan Hidup

Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga berdampak pada menurunnya tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Perasaan terus-menerus terbebani oleh pekerjaan membuat seseorang sulit menikmati momen berharga dalam hidup, seperti berkumpul dengan keluarga atau menjalani hobi.
ADVERTISEMENT

5. Dampak Finansial Jangka Panjang

Meski terlihat tidak langsung, ketidakseimbangan work-life balance bisa berujung pada kerugian finansial. Masalah kesehatan akibat stres kerja yang berlebihan bisa memaksa seseorang mengeluarkan biaya pengobatan yang tinggi.
Selain itu, penurunan kinerja di tempat kerja bisa menghambat peluang promosi atau bahkan memicu pemutusan hubungan kerja.
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk mendukung kesehatan, kebahagiaan, dan produktivitas jangka panjang.
Dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, menetapkan batasan yang sehat, dan memberikan waktu untuk diri sendiri serta orang-orang tercinta, semua orang bisa menghindari berbagai dampak negatif ketidakseimbangan work-life balance serta kerugiannya.(Aya)