Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
5 Dampak Tanam Paksa Paling Membuat Masyarakat Nusantara Menderita
24 Februari 2024 21:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![ilustrasi kebijakan tanam paksa (Unsplash)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hqd43yv5ec7nepqcstspzs9h.jpg)
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah Indonesia, tanam paksa merupakan kebijakan yang memberatkan masyarakat dan diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
ADVERTISEMENT
Berbagai dampak tanam paksa ini sangat dirasakan oleh masyarakat Nusantara, yang mengalami penderitaan yang mendalam akibatnya.
Berbagai Dampak Tanam Paksa di Era Kolonial
Dikutip dari situs museum.kemdikbud.go.id, peraturan Tanam Paksa diperkenalkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830, yang memerintahkan setiap desa untuk mengalokasikan sebagian tanahnya (20%) untuk menanam komoditas ekspor seperti teh, kopi, dan kakao.
Hasil panen dari tanaman-tanaman ini harus dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya, serta hasilnya harus diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Tanam paksa telah mengakibatkan berbagai penderitaan bagi masyarakat Nusantara. Berikut ini berbagai dampak dari tanam paksa di era kolonial Belanda:
1. Merebaknya Kelaparan
Salah satu dampak paling terasa dari kebijakan tanam paksa adalah merebaknya kelaparan di kalangan masyarakat pribumi.
ADVERTISEMENT
Peralihan lahan pertanian dari produksi pangan ke komoditas ekspor menyebabkan penurunan produksi bahan makanan lokal, yang mengakibatkan ketersediaan pangan yang semakin terbatas.
2. Tingginya Angka Kematian
Tanam paksa juga menyebabkan tingginya angka kematian di kalangan masyarakat.
Kurangnya akses terhadap makanan yang bergizi menyebabkan banyak orang menderita penyakit yang berujung pada kematian, terutama di kalangan anak-anak dan lansia.
3. Gizi Buruk
Selain itu, tanam paksa juga menyebabkan masyarakat mengalami gizi buruk karena kurangnya asupan makanan yang sehat dan bergizi.
Kondisi ini membuat tubuh rentan terhadap penyakit dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental.
4. Terganggunya Produksi Tanaman Pangan
Tanam paksa mengganggu produksi tanaman pangan lokal karena mengalihkan fokus pertanian dari kebutuhan pangan lokal ke komoditas ekspor.
Hal ini mengakibatkan ketidakstabilan pasokan pangan dan meningkatkan ketergantungan terhadap impor bahan makanan.
ADVERTISEMENT
5. Keterpurukan Ekonomi Masyarakat Pribumi
Ekonomi masyarakat pribumi mengalami keterpurukan akibat dari kebijakan tanam paksa.
Petani yang terpaksa beralih ke komoditas ekspor sering kali mengalami penurunan pendapatan dan terjebak dalam lingkaran kemiskinan.
Dampak tanam paksa telah menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi masyarakat Nusantara di masa lalu.