Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Fakta Jalur Sutra Dulu dan Kini
5 Oktober 2023 22:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalur sutra merupakan lintasan perdagangan internasional kuno dari peradaban China yang menghubungkan 2 wilayah, yaitu barat dan timur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jalur Sutra juga dihubungkan oleh pedagang, pengelana, prajurit, biarawan, serta kaum nomaden yang menggunakan kapal laut atau gerobak (caravan).
Mari simak berbagai fakta menarik jalur sutra di masa lalu dan sekarang dalam ulasan di bawah ini.
Fakta Jalur Sutra
Dikutip dari buku Analisis Budaya dan Implikasi Sosial Ekonomi dalam Praktik Sabuk Jalan, berikut adalah berbagai fakta jalur sutra dulu dan sekarang.
1. Penggagas Nama Jalur Sutra
Meskipun telah dimulai sejak periode tahun sebelum Masehi, tetapi nama jalur sutra baru muncul sekitar tahun 1877.
Nama jalur sutra pertama kali dikemukakan oleh sejarawan dan ahli geografi bernama Ferdinand von Richthofen.
Pria berkebangsaan Jerman itu menggunakan nama jalur sutra untuk menggambarkan rute sejarah perjalanan perdagangan.
ADVERTISEMENT
2. Negara yang Terlibat
Periode pertama jalur sutra terjadi pada 50-250 SM. Pada masa itu, negara yang terlibat dalam aktivitas perdagangan, antara lain Tiongkok , India, Iran, Kushan, Steppe-nomadic (bangsa pengembara dan pengembala dari Asia Tengah), dan Mediterania.
Periode kedua jalur sutra berlangsung pada 700-1.200 SM. Pada periode itu, jalur sutra menghubungkan kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh Tiongkok, India, Asia Tenggara, berbagai kerajaan Islam, dan Mediterania.
3. Komoditi yang Diperdagangkan
Barang yang diperdagangkan di jalur sutra pastinya adalah barang yang memiliki kualitas baik dan merupakan unggulan dari negara yang bersangkutan.
Sebagai contoh, India menjual rempah-rempah, batu berharga, kapas, dan obat herbal. Sedangkan Tiongkok menjual sutra, bambu, kaca, bubuk mesiu, kertas, jahe, dan lainnya.
4. Pusat Pertukaran Kebudayaan
Jalur sutra memiliki Kota Caravan yang menjadi titik kumpul peristirahatan bagi pedagang dari berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Namun, di sana juga terjadi pertukaran berbagai produk yang dibawa, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, seperti agama dan bahasa.
Sepanjang jalur sutra juga terjadi pertukaran antara barat dan timur dalam hal seni budaya, arsitektur, gambar dinding, musik, serta pertunjukan seni.
5. Jalur Sutra Masa Kini
Ide mengenai jalur sutra baru atau yang dikenal sebagai New Silk Road Economic Belt, diperkenalkan pada tahun 2013. Jalur sutra baru merupakan regenerasi dari jalur sutra lama.
Jalur sutra baru merupakan usaha pemerintah untuk menghubungkan negara-negara perlintasan yang membentang dari Asia Tengah hingga Eropa.
Tiongkok diketahui menjadi negara pelopor pembangunan ulang jalur sutra baru ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan merangsang pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Demikian beberapa fakta jalur sutra yang dulu dan kini yang perlu diketahui. (SP)
ADVERTISEMENT