Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
5 Jenis Upacara Adat Bali yang Bernilai Kearifan Lokal
9 April 2024 23:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi upacara adat Bali. Sumber: el jusuf/pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hv0w9z4qxgw601n92hqwsmzw.jpg)
ADVERTISEMENT
Bali adalah daerah yang memiliki beragam upacara adat. Adapun sejumlah upacara adat Bali adalah Tumpak Landep, Galungan, dan Ngerupuk.
ADVERTISEMENT
Anggraini dalam Konsep Cakra Yadnya terhadap Penggunaan Buah Import di Bali (Studi Kasus Perayaan Hari Raya Galungan) menjelaskan bahwa upacara Galungan adalah adat masyarakat Hindu Bali yang masih dipertahankan sampai kini.
Untuk mengetahui informasi lengkap terkait upacara adat Bali, cari tahu penjelasannya dalam tulisan berikut.
Upacara Adat Bali
1. Upacara Melasti
Salah satu upacara adat Bali adalah upacara Melasti. Tradisi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyucikan diri sendiri serta benda sakral yang terdapat di pura.
Pada pelaksanaan upacara Melasti, masyarakat akan pergi ke laut maupun sumber air tertentu. Adapun pakaian yang digunakan adalah berwarna putih dan membawa perlengkapan sembahyang.
ADVERTISEMENT
2. Tradisi Galungan
Upacara adat Bali berikutnya adalah tradisi Galungan. Tradisi ini dilaksanakan ketika hari raya Galungan. Tujuan pelaksanaan upacara Galungan adalah untuk merayakan kemenangan usai melawan kejahatan.
Di samping itu, pelaksanaan upacara Galungan juga dilaksanakan guna memperingati terciptanya alam semesta serta isinya.
3. Upacara Tumpek Landep
Upacara Tumpek Landep juga tergolong sebagai salah satu tradisi Bali yang masih bertahan sampai sekarang. Pelaksanaan upacara ini dilakukan untuk menyucikan peralatan maupun senjata yang dimiliki.
Di samping itu, pelaksanaan upacara ini juga disertai dengan doa-doa serta sesaji. Pemimpin ritual ini adalah pemuka adat dan dilakukan di pura.
4. Upacara Ngerupuk
Upacara adat Bali lainnya adalah ritual Ngerupuk. Umumnya, tradisi ini dilaksanakan sehari sebelum hari raya Nyepi. Pada pelaksanaannya, masyarakat diwajibkan untuk melakukan persembahan yang ditujukan kepada Bhuta Kala.
ADVERTISEMENT
5. Upacara Otonan
Upacara adat Bali yang terakhir adalah ritual Otonan. Ritual ini dilaksanakan untuk merayakan kelahiran bayi. Adapun waktu penyelenggaraannya adalah ketika si kecil telah berusia 6 bulan dan dirayakan kembali setiap 6 bulan setelahnya.
Demikian sejumlah upacara adat Bali yang masih diselenggarakan sampai kini. Di samping tradisi di atas, masih banyak upacara adat Bali yang digelar oleh penduduk setempat. [ENF]