Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
5 Kearifan Lokal Jawa Tengah yang Disukai Wisatawan
20 Juni 2023 18:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jawa Tengah merupakan salah satu bagian dari Pulau Jawa yang memiliki kearifan lokal serta kekayaan budaya yang unik.
ADVERTISEMENT
Berbagai kearifan lokal Jawa Tengah tidak hanya dihargai oleh penduduk setempat, tetapi juga sangat disukai oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Apa sajakah kearifan lokal Jawa Tengah tersebut? Simak ulasannya di artikel ini.
Ragam Kearifan Lokal Jawa Tengah
Mengutip situs jatengprov.go.id, Jawa Tengah memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara. Salah satunya dibuktikan dengan berbagai penemuan arkeologis di sana, seperti situs Sangiran.
Hal tersebut membuat Jawa Tengah melahirkan peradaban dan kebudayaan yang kental sampai dengan saat ini, termasuk dalam pembentukan beragam kearifan lokal setempat.
Keunikan dan keaslian dari kearifan lokal Jawa Tengah menjadi daya tarik tersendiri.
Berikut adalah beberapa tradisi dan kearifan lokal Jawa Tengah yang menjadi favorit wisatawan.
1. Grebeg Maulid
Grebeg Maulid adalah tradisi tahunan yang dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini diadakan di kota-kota seperti Solo, Kudus, dan Demak. Grebeg Maulid ditandai dengan prosesi pawai yang melibatkan ribuan orang yang mengenakan pakaian adat, membawa replika Masjid Agung Demak, dan berbagai makanan serta hiasan tradisional.
2. Tradisi Syawalan
Tradisi Syawalan dilakukan setelah bulan Ramadan sebagai bentuk perayaan Idul Fitri.
Pada tradisi ini, masyarakat Jawa Tengah melakukan ziarah ke makam leluhur, bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga, serta melakukan salat bersama di masjid atau lapangan terbuka.
Tradisi Syawalan menunjukkan semangat kebersamaan, kerukunan, dan keagamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa Tengah.
3. Tradisi Ruwatan
Tradisi Ruwatan adalah upacara yang dilakukan untuk membersihkan dan menyucikan diri serta lingkungan dari energi negatif atau bencana yang mungkin terjadi.
Upacara ini melibatkan doa, persembahan makanan, dan serangkaian ritual lainnya. Wisatawan tertarik dengan keunikan dan keaslian tradisi Ruwatan, serta makna spiritual yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Mereka berpartisipasi dalam upacara ini untuk mendapatkan pengalaman yang mendalam tentang kearifan lokal Jawa Tengah.
4. Grebeg Suro
Grebeg Suro adalah tradisi yang dilakukan di Jawa Tengah, terutama di Yogyakarta dan Surakarta, dalam rangka memperingati tahun baru Islam atau tanggal 1 Muharram.
Tradisi ini dimulai dengan prosesi persembahan makanan dan benda-benda berharga kepada Sultan atau Raja serta kepada masyarakat sekitar.
Pada acara Grebeg Suro, masyarakat berkumpul untuk menyaksikan pawai yang menampilkan berbagai hiasan, replika bangunan, dan penampilan seni tradisional seperti tari dan musik.
5. Pakaian Adat
Kebaya merupakan salah satu pakaian adat yang umum dikenakan di Jawa Tengah. Kebaya terbuat dari kain tradisional seperti batik atau songket dengan corak dan motif yang khas.
Baju beskap dan blangkon merupakan pakaian adat pria di Jawa Tengah yang memiliki filosofi hidup tersendiri.
ADVERTISEMENT
Berbagai kearifan lokal Jawa Tengah menggambarkan kekayaan budaya dan warisan tradisional yang dimiliki oleh provinsi ini.
Wisatawan tidak hanya datang untuk menyaksikan tradisi-tradisi ini, tetapi juga terlibat aktif dalam acara dan merasakan kehangatan serta keindahan kearifan lokal Jawa Tengah. Tertarik untuk berkunjung ke Jawa Tengah? (AZS)