Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
5 Kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur sebagai Khalifah Abbasiyah
11 Desember 2023 21:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Abu Ja'far Al-Mansur adalah khalifah Bani Abbasiyah yang memerintah setelah Abu Abbas As-Safah. Adapun salah satu kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur adalah memperkuat bidang militer dan jawatan pos.
ADVERTISEMENT
Menurut ungkapan dari Wati dalam Kebijakan Politik Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur, khalifah kedua Bani Abbasiyah ini juga turut membangun Kota Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan Dinasti Abbasiyah.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur, simak penjelasannya di artikel berikut ini.
Kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur
Abu Ja'far Al-Mansur adalah khalifah kedua dari Bani Abbasiyah yang menjabat sejak 754 Masehi hingga 775 Masehi. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang cinta akan ilmu pengetahuan dan sastra. Hal ini memengaruhi sejumlah kebijakan yang diterapkan selama masa kepemimpinannya.
Adapun beberapa bentuk kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur adalah:
1. Bidang Pemerintahan dan Militer
Salah satu kebijakakan Abu Ja'far Al-Mansur berkaitan dengan bidang pemerintahan dan militer. Pada bidang ini, Abu Ja'far Al-Mansur membenahi bidang militer serta memperbaiki sistem jawatan pos yang telah ada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, beliau juga mengangkat seorang wazir untuk menjadi koordinator kementerian, yakni Khalid bin Barmak. Di samping itu, beliau juga membentuk beberapa lembaga, seperti sekretaris negara, protokoler, dan kepolisian.
Jawatan pos sendiri telah ada sejak zaman Dinasti Umayyah yang pada masa pemerintahan Abu Ja'far Al-Mansur mulai diperinci tugasnya, terlebih lagi untuk mengumpulkan informasi dari daerah agar administrasi negara lebih lancar.
2. Membangun Hubungan Diplomatik
Kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur selanjutnya adalah membangun hubungan diplomatik dengan negara di luar wilayah Arab. Misalnya, dengan membuat perjanjian damai bersama Kaisar Constantine V serta melaksanakan genjatan senjata pada 758-765 Masehi.
3. Melakukan Dakwah Islam
Kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur berikutnya adalah melakukan dakwah Islam di wilayah Byzantium. Beliau juga mampu mendorong kerajaan tersebut untuk membayar upeti tahunan.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Abu Ja'far Al-Mansur juga melakukan kerja sama dengan Raja Pepin yang berasal dari Prancis dan berhasil menguasai wilayah Afrika Utara.
4. Mendirikan Kota Baghdad
Kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur lainnya adalah mampu mendirikan Kota Baghdad. Sebelumnya, pada masa pemerintahan Khalifah Abu Abbas As-Saffah, pusat pemerintahan Bani Abbasiyah berada di Kota Anbar dengan nama istana Hasyimiyah.
Lalu, di awal pemerintahan Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur, pusat pemerintahan dipindah ke Kufah. Berikutnya, Abu Ja'far Al-Mansur mencari wilayah yang lebih strategis dan jatuh kepada Kota Baghdad.
Kota ini dibangun dengan arsitektur megah, berbentuk bundar dan sekelilingnya didirikan dinding raksasa dan tinggi. Sementara itu, di area luarnya terdapat parit besar untuk saluran air.
5. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, Abu Ja'far Al-Mansur tertarik dengan ilmu pengetahuan. Hal ini mendorong adanya kebijakan untuk menerjemahkan buku pengetahuan dan kebudayaan ke dalam bahasa Arab.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur juga kembali menghidupkan perguruan tinggi kedokteran yang terletak di Jundisapur. Di sisi lain, beliau juga membangun Baitul Hikmah sebagai perpustakaan.
Bahkan, pada masa pemerintahan Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur juga telah muncul banyak pengarang, pujangga, hingga penerjemah, seperti Ibnu Muqaffak.
Demikian beberapa informasi mengenai kebijakan Abu Ja'far Al-Mansur pada masa Bani Abbasiyah. [ENF]