Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Kelemahan Teori Atom Niels Bohr dalam Studi Bidang Atom
8 April 2023 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengenal kelemahan teori atom Niels Bohr adalah hal yang perlu kita cermati dalam mendalami studi bidang atom.
ADVERTISEMENT
Drs. Joko Untoro, dalam buku Pintar Pelajaran: Ringkasan Materi dan Kumpulan Rumus, menjelaskan bahwa teori atom Niels Bohr adalah teori yang menjelaskan bagaimana elektron mengelilingi inti atom dengan berada di suatu lintasan pada tingkat energi tertentu.
Yuk, simak sejarah singkat dan kelemahan teori atom Niels Bohr pada artikel ini!
Sejarah Singkat Teori Atom Niels Bohr
Teori atom Niels Bohr, yang dikemukakan oleh Niels Bohr pada tahun 1913, merupakan salah satu kontribusi penting dalam pengembangan mekanika kuantum.
Teori ini menyajikan model atom yang cukup sederhana, namun memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur atom dan fenomena atom.
Sebelum adanya teori atom Niels Bohr, para ilmuwan memandang atom sebagai bola yang homogeny.
ADVERTISEMENT
Namun, pada tahun 1911, Ernest Rutherford menemukan bahwa atom memiliki inti kecil yang terkonsentrasi dan dikelilingi oleh elektron yang berputar. Hal ini menjadi dasar bagi Niels Bohr untuk mengembangkan teori atom Niels Bohr.
Bohr mengusulkan bahwa elektron hanya dapat bergerak pada orbit tertentu di sekitar inti atom dan masing-masing orbit memiliki energi yang berbeda.
Elektron dapat bergerak dari satu orbit ke orbit lain dengan menyerap atau melepaskan energi dalam bentuk foton.
Kelemahan Teori Atom Niels Bohr
Meskipun teori atom Niels Bohr memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur atom dan fenomena atom, teori ini memiliki beberapa kelemahan yang harus dipertimbangkan.
Berikut adalah beberapa kelemahan teori atom Niels Bohr beserta penjelasannya, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Hanya Berlaku untuk Atom Hidrogen
Teori atom Niels Bohr hanya berlaku untuk atom yang memiliki satu elektron atau atom hidrogen.
Hal ini karena teori ini didasarkan pada asumsi bahwa elektron dalam atom hidrogen hanya dapat bergerak pada orbit tertentu di sekitar inti atom.
Oleh karena itu, teori ini tidak dapat diaplikasikan pada atom yang lebih kompleks, seperti helium yang memiliki dua elektron.
2. Tidak Mengakomodasi Efek Relativistik
Teori atom Niels Bohr mengabaikan efek relativistik, yaitu efek yang terjadi pada partikel yang bergerak pada kecepatan yang sangat tinggi.
Efek relativistik ini, terutama, terjadi pada elektron yang bergerak dengan kecepatan yang sangat dekat dengan kecepatan cahaya.
3. Tidak Mengakomodasi Efek Interaksi Antar Elektron
Teori atom Niels Bohr juga tidak mempertimbangkan efek interaksi antar elektron dalam atom.
ADVERTISEMENT
Ketika elektron dalam atom bergerak, elektron lain juga bergerak dan menyebabkan perubahan dalam medan listrik di sekitar atom.
Hal ini dapat memengaruhi energi elektron dalam atom. Namun, teori atom Niels Bohr tidak mengakomodasi efek ini.
4. Tidak Dapat Menjelaskan Spektrum Atom yang Lebih Kompleks
Teori atom Niels Bohr tidak dapat menjelaskan spektrum atom yang lebih kompleks, seperti spektrum atom helium yang memiliki dua elektron.
Hal ini karena teori atom Niels Bohr hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen yang hanya memiliki satu elektron.
5. Tidak Mengakomodasi Sifat Gelombang Partikel Elektron
Teori atom Niels Bohr juga tidak mengakomodasi sifat gelombang partikel elektron.
Elektron dalam atom memiliki sifat gelombang dan partikel yang dapat memberikan gambaran yang berbeda tentang posisi dan kecepatan elektron dalam atom.
Namun, teori atom Niels Bohr hanya mengasumsikan bahwa elektron dalam atom bergerak pada orbit tertentu di sekitar inti atom, dan tidak mempertimbangkan sifat gelombang elektron.
ADVERTISEMENT
Meskipun kelemahan teori atom Niels Bohr adalah hal yang mencuat dalam studi bidang atom, teori ini tetap menjadi fondasi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Kemudian, teori ini juga telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman kita tentang struktur atom dan fenomena atom.