Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
5 Kelemahan Teori Gujarat, Proses Masuknya Islam di Indonesia
19 April 2024 23:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelemahan teori Gujarat dapat mematahkan pendapat bahwa masuknya Islam di Indonesia dibawa oleh orang India.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah Masyarakat Islam Indonesia oleh Sarkawi B. Husain, beberapa sarjana Belanda percaya bahwa asal Islam di Nusantara, yaitu Anak Benua India, bukan Arab atau Persia.
Pendapat tersebut kemudian dikembangkan Snouck Hurgronje dengan mengatakan bahwa Islam mempunyai pengaruh kuat di India Selatan. Meski demikian, terdapat beberapa kelemahan dari teori India atau teori Gujarat. Apa saja?
Mengenal Teori Gujarat
Teori Gujarat atau teori India menjelaskan proses masuknya Islam ke Nusantara yang dipercaya berasal dari India . Menurut teori ini, orang Arab dengan mazhab Syafi’i yang melakukan migrasi merupakan pihak yang membawa Islam ke tanah Indonesia.
Teori Gujarat lalu dikembangkan Snouck Hurgronje dengan pernyataan bahwa ketika Islam berpengaruh kuat di kota India Selatan, tak sedikit muslim Dakka yang berperan sebagai pedagang perantara dalam transaksi perdagangan antara Indonesia dan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Dalam teori ini, dipercaya bahwa Islam pertama kali disebarkan di Kepulauan Melayu yang kemudian diikuti orang Arab. Penyebaran Islam di Indonesia dimulai sejak abad ke-12. Pada waktu itu, pedagang Gujarat sampai di Indonesia setelah melewati Selat Malaka.
Kelemahan Teori Gujarat
Di samping berbagai kelebihan teori Gujarat, terdapat pula kelemahannya, yakni:
ADVERTISEMENT
Itu dia sekilas pembahasan mengenai kelemahan teori Gujarat.(LAU)