Konten dari Pengguna

5 Manusia Praaksara di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Desember 2023 18:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manusia praaksara di Indonesia. Foto: Adam Mathieu/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manusia praaksara di Indonesia. Foto: Adam Mathieu/Unsplash
ADVERTISEMENT
Manusia purba dikenal juga dengan sebutan manusia praaksara. Mereka hidup dengan cara meramu dan berburu. Kehidupan prasejarah di Indonesia dimulai jauh sebelum berdirinya kerajaan. Ada berbagai jenis manusia praaksara di Indonesia. Berikut beberapa manusia praaksara di Indonesia yang menarik untuk dipelajari.
ADVERTISEMENT

Mengenal Manusia Praaksara di Indonesia

Ilustrasi manusia praaksara di Indonesia. Foto: Katia De Juan/Unsplash
Manusia prasejarah diperkirakan hidup pada zaman pleistosen yang berlangsung 2.588.000 hingga 11.500 tahun lalu. Era pleistosen dibagi menjadi tiga yaitu pleistosen awal atau lapisan bawah, pleistosen tengah, dan pleistosen akhir atau lapisan atas.
Berbagai fosil manusia yang hidup di tiap-tiap periode telah ditemukan oleh para peneliti. Beberapa di antaranya ada di Indonesia.
Berikut adalah manusia praaksara di Indonesia seperti dilansir situs sma13smg.sch.id, yang perlu diketahui.

1. Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus ditemukan pada 1891 oleh Eugene Dubois. Penemuannya terjadi di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Fragmen yang ditemukan berupa sebagian geraham dan rahang pendek.
Arti dari nama Pithecanthropus Erectus adalah manusia kera yang berjalan tegak lurus. Manusia praaksara ini diperkirakan sebagai spesies awal manusia yang hidup sekarang, mereka hidup antara 700.000-1.000.000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri yang dimilikinya antara lain tinggi badan berkisar antara 160-180 cm, rahang menonjol ke depan, tidak mempunyai dagu, volume otak sekitar 750-900 cc, memiliki tonjolan kening, leher tegap, dan hidung lebar.

2. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba paling tua di Indonesia yang ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada 1941. Ia merupakan seorang paleoantropologi dari Belanda. Penemuan terjadi di lembah sungai Bengawan Solo.
Nama Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata mega yang artinya besar, anthropus berarti manusia. paleo artinya tua, dan javanicus berarti dari Jawa. Fragmen yang ditemukan antara lain rahang bawah kanan, rahang atas kiri, dan gigi lepas. Manusia praaksara ini diperkirakan telah hidup sejak 1,9 juta tahun lalu di Jawa.
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain tulang pipi tebal, rahang tegap, geraham besar, kening menjorok ke depan, tonjolan belakang kepala yang tajam, tidak mempunyai tulang dagu, dan otot tengkuk kuat.
ADVERTISEMENT

3. Homo Wajakensis

Selanjutnya ada Homo Wajakensis yang ditemukan oleh Van Rietschoten tahun 1889 di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Penemuan manusia purba ini adalah yang pertama di Asia. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak, beberapa ruas tulang leher, serta fragmen rahang bawah. Homo Wajakensis diperkirakan hidup pada 40.000 tahun lalu.
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain volume otak kurang lebih 1.630 cc; wajahnya datar dan lebar; mempunyai tulang tengkorak, rahang bawah, rahang atas, tulang paha, serta tulang kering, tinggi sekitar 173 cm, mempunyai gigi besar, dengan rahang yang tergolong padat.

4. Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald pada 1936 di Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Manusia praaksara ini diperkirakan hidup pada 30.000 sampai 2.000.000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain tinggi badan 165-180 cm, tulang kening tebal dan menonjol, alat pengunyah yang kuat, belum mempunyai tulang dagu, isi tengkorak diperkirakan 750-1.300 cc, ada tulang yang menonjol di belakang kepala.

5. Homo Soloensis

Homo Soloensis adalah manusia praaksara yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah pada 1931-1933. Penemunya yaitu Ter Haar, Oppenoorth, dan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Homo Soloensis diperkirakan hidup pada 300.000-900.000 tahun lalu.
Ciri-cirinya antara lain volume otak 1.000-1.300 cc, struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera, dan tinggi badan mencapai 210 cm.
Demikian beberapa manusia praaksara di Indonesia yang penting untuk dipelajari. Total terdapat delapan fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia sepanjang sejarah. (DN)
ADVERTISEMENT