Konten dari Pengguna

5 Naskah Kuno yang Ditemukan di Padalarang

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
30 November 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi naskah kuno yang ditemukan di Padalarang, Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi naskah kuno yang ditemukan di Padalarang, Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah tulisan bisa disebut sebagai naskah kuno jika tidak dicetak atau diperbanyak dengan cara apapun dan telah berusia minimal 50 tahun. Nilainya begitu penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Para sejarawan sendiri sering menyebut naskah kuno dengan istilah manuskrip. Supaya diakui sebagai cagar budaya, penting untuk mendaftarkannya, baik atas nama individu maupun pemerintah.
Umumnya, manuskrip ditulis langsung secara manual yang berisi informasi mengenai budaya bangsa, filsafat, kesenian, kesusastraan, hukum, adat istiadat, obat-obatan, arsitektur, dan lain sebagainya.

Naskah Kuno yang Ditemukan di Padalarang

Ilustrasi naskah kuno yang ditemukan di Padalarang, Pexels/Pixabay
Mengutip situs dispussipda.malangkota.go.id, pengertian naskah kuno berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau diperbanyak, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri dengan usia sekurang-kurangnya 50 tahun.
Manuskrip yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia cukup banyak, termasuk di Padalarang. Kali ini akan dibahas 5 manuskrip yang ada di Padalarang:
ADVERTISEMENT

1. Naskah Empu Gandring

Sesuai dengan penamaannya, Naskah Empu Gandring berisi tentang kisah Keris Empu Gandring yang menjadi saksi bisu sebuah aksi pembunuhan. Tokoh yang terlibat di dalamnya yakni Tunggul Ametung, Ken Dedes, dan Ken Arok.
Isinya ditulis dalam bahasa Sunda dengan aksara latin bsrbentuk puisi, dimulai pupuh Asmarandana ditutup Pupuh Pangkar.

2. Ogin

Sama seperti sebelumnya, Ogin juga berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa Sunda. Penulisannya menggunakan huruf latin yang dimulaidari pupuh Asmarandana dan diakhiri Pupuh Magatru.
Naskah Ogin bercerita tentang tokoh berbama Ogin yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam.

3. Naskah Sulanjana

Sulanjana merupakan naskah kuno berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa Sunda dengan aksara latin. Di dalamnya berisi tatacara menanam padi, mengolah dan pemuliaan padi hingga menceritakan asal-usul tumbuhan dan kisah Nyi Pohaci.
ADVERTISEMENT

4. Wawacan Suryanigrat

Bentuk karangan berupa puisi dalam pupuh Asmarandana. Isinya menceritakan seorang raja yang bernama Suryaningrat.

5. Jaka Bayawak

Naskah yang ditulis dalam bahasa Sunda dengan aksara latin ini berbentuk puisi, dimulai dari pupuh Sinom dan ditutup pupuh Durma. Naskah Jaka Bayawak bercerita tentang petualangan seorang pemuda bernama Jaka Bayawak di zaman pra Islam.
Demikianlah ulasan mengenai naskah kuno yang ditemukan di Padalarang dan ringkasan isinya. (Nay)