Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Tempat Wisata Sejarah Makassar yang Edukatif dan Sarat Nilai Budaya
9 April 2025 15:27 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Wisata sejarah Makassar menjadi pilihan menarik bagi pengunjung yang ingin menelusuri jejak masa lalu kota pelabuhan ini.
ADVERTISEMENT
Kota Makassar dikenal dengan kekayaan budaya dan sejarah panjangnya sejak era kerajaan hingga kolonialisme. Keberadaan berbagai situs bersejarah di kota ini menjadi saksi bisu perjalanan peradaban yang tak bisa dilupakan.
Wisata Sejarah Makassar
Wisata sejarah Makassar menawarkan banyak lokasi yang menyimpan nilai edukasi dan budaya tinggi.
Dikutip dari laman makassarkota.go.id, Makassar adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan dan menjadi pusat peradaban penting sejak zaman Kerajaan Gowa-Tallo.
Kota ini menyimpan berbagai bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga kini dan bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Berikut adalah beberapa lokasi wisata sejarah yang patut dijelajahi:
1. Benteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam adalah peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9.
Benteng ini memiliki bentuk arsitektur unik menyerupai penyu yang menghadap ke laut.
ADVERTISEMENT
Terletak di pinggir pantai barat Makassar, benteng ini juga menjadi rumah bagi Museum La Galigo yang menyimpan ribuan koleksi benda bersejarah dari berbagai zaman.
Pengunjung dapat menyusuri bangunan tua bergaya Eropa, menjelajahi lorong-lorong sempit, serta menikmati pemandangan pelabuhan dari balik dinding benteng.
Benteng ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WITA. Sementara untuk tiket masuk ke area benteng bersifat sukarela.
2. Museum Kota Makassar
Museum Kota Makassar menjadi pusat informasi sejarah kota ini dari era kolonial Belanda hingga masa kemerdekaan.
Terletak di Jalan Balaikota No.11, museum ini telah direnovasi dan kembali dibuka pada Mei 2024 dengan tampilan yang lebih modern namun tetap autentik.
Koleksi yang ditampilkan mencakup etnografika, arkeologika, serta historika yang menggambarkan kehidupan masyarakat Makassar dari masa lampau. Bangunan ini juga menyimpan bola meriam yang menjadi saksi pertempuran antara Kerajaan Gowa dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Museum ini buka setiap Selasa hingga Minggu, pukul 08.00 sampai 15.00 WITA dan tutup setiap Senin.
Pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis, sehingga cocok dijadikan destinasi edukatif untuk semua kalangan.
3. Benteng Somba Opu
Benteng Somba Opu adalah peninggalan Kesultanan Gowa yang kini telah direkonstruksi menjadi kawasan wisata edukatif. Di dalamnya terdapat rumah adat dari berbagai suku di Sulawesi Selatan dan Museum Karaeng Pattingalloang yang menyimpan artefak penting.
Lokasinya berada di Jalan Daeng Tata, sekitar 6 km dari pusat kota. Benteng Somba Opu buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WITA.
Tiket masuk hanya sekitar Rp10.000 per orang, menjadikannya destinasi yang murah namun sarat ilmu dan pengalaman budaya.
4. Museum La Galigo
Museum La Galigo berlokasi di dalam Benteng Fort Rotterdam dan merupakan salah satu museum tertua di Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Diresmikan pada 1 Mei 1970, museum ini menyimpan kekayaan budaya yang menjadi identitas masyarakat Sulawesi Selatan. Setiap ruangan memiliki nuansa masa lalu yang kental, menjadikannya tempat belajar sejarah yang menyenangkan.
Koleksi museum ini sangat beragam, mulai dari benda arkeologis, naskah kuno, hingga perlengkapan rumah tangga masyarakat tempo dulu.
Di dalamnya, pengunjung juga bisa mempelajari lebih dalam tentang kehidupan dan kebudayaan suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.
Jam operasional museum ini adalah mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WITA, dengan tarif masuk sebesar Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.
5. Pelabuhan Paotere
Pelabuhan Paotere merupakan pelabuhan rakyat yang menjadi saksi aktivitas maritim sejak abad ke-16.
Dikenal sebagai tempat pelelangan ikan dan titik perniagaan nelayan, pelabuhan ini dulunya menjadi titik awal ekspedisi militer Kesultanan Gowa ke berbagai wilayah.
ADVERTISEMENT
Terletak di Kelurahan Gusung, Ujung Tanah, kawasan ini menjadi magnet wisatawan karena menghadirkan suasana pelabuhan yang klasik serta deretan kapal tradisional yang masih digunakan hingga kini.
Selain itu pengunjung juga bisa mencicipi aneka kuliner laut di sekitar area pelabuhan. Pelabuhan Paotere bisa dikunjungi kapan saja, namun aktivitas paling ramai biasanya terjadi mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WITA.
Secara keseluruhan, wisata sejarah Makassar cocok dikunjungi oleh siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang perjalanan panjang kota ini. (Suci)