5 Tradisi Betawi yang Masih Eksis dan Dilestarikan sampai Kini

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
9 April 2024 22:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi Betawi. Sumber: Ishaq Robin/unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi Betawi. Sumber: Ishaq Robin/unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan suku serta budaya. Salah satu suku di Indonesia yang memiliki beragam tradisi adalah Suku Betawi. Adapun contoh tradisi Betawi adalah Lenong.
ADVERTISEMENT
Ibrahim dalam Teater Rakyat sebagai Media Kritik Sosial: Fungsi Humor dalam Seni Pertunjukan Lenong Betawi menyebutkan bahwa lenong adalah seni pertunjukan tradisional asal Betawi yang memiliki unsur humor.
Apabila ingin mengetahui lebih detail terkait tradisi Betawi, cari tahu selengkapnya dalam bacaan berikut.

Tradisi Betawi

Ilustrasi tradisi Betawi. Sumber: Wahyudi/unsplash.com
Suku Betawi disebut sebagai masyarakat asli Jakarta yang ternyata memiliki sejumlah tradisi dan masih dipertahankan hingga kini. Nilai-nilai tradisi Betawi umumnya mengajarkan tentang kerukunan dan makna kehidupan.
Adapun beberapa contoh tradisi Betawi adalah:

1. Palang Pintu

Salah satu tradisi Betawi adalah Palang Pintu. Budaya ini berbentuk adu pantun, laga pencak silat, maupun pembacaan ayat suci Al-Quran. Tradisi Palang Pintu merupakan bagian dari upacara pernikahan dari masyarakat Suku Betawi.
Dalam pelaksanaannya, jawara perwakilan dari mempelai lelaki maupun perempuan akan menampilkan berbagai gerakan silat serta pantun.
ADVERTISEMENT

2. Nyorog

Contoh tradisi Betawi berikutnya adalah Nyorog. Tradisi ini dilakukan dengan membawa makanan dari orang yang lebih muda kepada saudara yang dituakan atau lebih tua.
Semula, pelaksanaan tradisi ini dilakukan dengan memberikan sesaji terhadap Dewi Sri selaku simbol kemakmuran. Akan tetapi, Nyorog pun dikembangkan agar selaras dengan nilai Islam.
Pada umumnya, budaya ini akan diselenggarakan sepekan sebelum pelaksanaan puasa dengan membawa sorogan atau bingkisan berisi sembako.

3. Lenong

Tradisi Betawi lainnya adalah Lenong. Seni pertunjukan tradisional ini berbentuk teater yang dibawakan secara humoris. Dalam pertunjukannya, Lenong diiringi dengan sejumlah alat musik, seperti suling, kempor, gendang, gong, kromong, dan lainnya.

4. Roti Buaya

Roti buaya termasuk sebagai tradisi Betawi yang perlu dihidangkan dalam upacara pernikahan. Umumnya, roti buaya yang disajikan memiliki panjang 50 cm hingga 1 m.
ADVERTISEMENT
Sosok yang membawa roti buaya tersebut adalah mempelai lelaki. Buaya disimbolkan sebagai hewan yang setia, karena akan kawin sekali seumur hidup.

5. Tradisi Bikin Rume

Tradisi Betawi yang terakhir adalah Bikin Rume. Budaya ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur saat mau membangun rumah.
Pada umumnya, ketika hendak membangun rumah, masyarakat Betawi akan melakukan perhitungan, mempertimbangkan pantangan, serta memilih hari baik untuk menghindari marabahaya.
Demikian informasi lengkap seputar tradisi Betawi yang dipertahankan sampai kini. [ENF]