Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Tradisi Orang Batak dan Fakta Uniknya
11 September 2024 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi masing-masing. Begitu juga tradisi orang Batak memiliki berbagai fakta unik yang menarik untuk disimak.
ADVERTISEMENT
Tradisi orang Batak diturunkan dari generasi ke generasi hingga saat ini. Tradisi ini dapat lestari karena masih terus dijaga dan dilestarikan masyarakat setempat.
Tradisi Orang Batak
Terdapat berbagai macam tradisi yang dilakukan oleh orang Batak. Inilah berbagai tradisi orang Batak dan fakta uniknya masing-masing.
1. Mangongkal Holi
Tradisi pertama adalah Mangongkal Holi. Tradisi ini berasal dari dua kata yaitu “Mangongkal” yang artinya menggali, sedangkan “Holi” artinya tulang.
Upacara Mangongkal Holi adalah tradisi pemindahan dan penggalian kuburan manusia. Lalu tulang dari kuburan tersebut dibawa ke Batu Napir.
Batu Napir adalah sebuah bangunan yang lebih tinggi dan mewah. Sebelum dipindahkan, tulang dibersihkan lebih dahulu menggunakan air jeruk dan dilumuri dengan air kunyit.
Masyarakat suku Batak Toba mempercayai tradisi ini adalah bentuk tahapan tinggi untuk mencapai keabadian. Kematian bukanlah akhir dari perjalanan hidup, melainkan menuju tahapan proses sempurna di Alam keabadian.
ADVERTISEMENT
Arwah anggota keluarga akan berkumpul bersama arwah yang satu keluarga. Hal ini bertujuan agar generasi selanjutnya lebih mudah mengetahui siapa leluhur atau generasi yang ada diatasnya.
2. Martonggo Raja
Martonggo Raja adalah salah satu upacara pertemuan keluarga secara sepihak yang diselenggarakan oleh Keluarga Pihak Perempuan bersama kerabatnya. Upacara ini bertujuan membicarakan pembentukan panitia untuk persiapan acara tertentu.
Hal yang pertama dibicarakan adalah pembentukan panitia pesta mulai dari penerima tamu, penerima beras, dan pengatur tempat duduk dari Hulahula. Kerabat akan bertanya apakah penyelenggara pesta menerima kado berupa ulos atau berupa uang.
3. Mangalehon Tanda
Mangalehon Tanda adalah tahap pemberian tanda apabila seorang pria telah menemukan wanita sebagai calon istrinya. Kemudian, keduanya saling memberi tanda.
ADVERTISEMENT
Sang pria biasanya akan memberikan sejumlah uang kepada wanita, sedangkan pihak wanita akan menyerahkan kain sarung kepada laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan itu telah terikat satu sama lain.
4. Marhusip
Marhusip disebut juga dengan melamar. Tradisi ini adalah tahap saat pihak laki-laki melamar perempuan yang akan menjadi bagian keluarga.
Marhusip ini hanya dihadiri oleh keluarga dekat saja dan utusan dari dongan tubu, boru, dongan sahuta. Pihak laki-laki akan ke rumah pihak perempuan dengan membawa makanan, berupa kue dan buah.
5. Mangido Hamoraon
Mangido hamoraon adalah tahap upacara pernikahan saat pihak laki-laki mengumumkan kepada seluruh masyarakat tentang rencana pernikahan. Tahap ini dilakukan dengan cara menggelar pesta makan bersama yang dihadiri oleh kerabat, tetangga, dan tamu undangan.
ADVERTISEMENT