news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

5 Tradisi Ramadhan di Malaysia yang Penuh Makna

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 Maret 2025 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Ramdhan di Malaysia/Pexels/khat kasim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Ramdhan di Malaysia/Pexels/khat kasim
ADVERTISEMENT
Tradisi Ramadhan di Malaysia memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan nilai budaya dan keislaman yang kuat di negara ini.
ADVERTISEMENT
Setiap daerah di Malaysia memiliki cara khas dalam menyambut bulan suci, dari bazar Ramadhan yang ramai hingga tradisi berbuka puasa bersama yang mempererat tali persaudaraan.
Dikutip dari situs baznas.go.id, Bulan Ramadhan adalah bulan suci dalam agama Islam yang dianggap istimewa oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Tradisi Ramadhan di Malaysia

Ilustrasi Tradisi Ramdhan di Malaysia/Pexels/khat kasim
Tradisi Ramadhan di Malaysia juga terus berkembang seiring dengan modernisasi, namun tetap mempertahankan akar budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
Masyarakat Muslim di Malaysia menjalani bulan suci ini dengan penuh semangat, baik melalui kegiatan sosial, keagamaan, maupun kuliner khas yang hanya muncul saat Ramadhan.
Berikut adalah lima tradisi Ramadhan di Malaysia yang penuh makna dan masih dilestarikan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT

1. Bazar Ramadhan

Bazar Ramadhan merupakan salah satu tradisi paling populer di Malaysia selama bulan suci.
Setiap sore, berbagai kota dan desa menggelar bazar yang menawarkan aneka makanan dan minuman khas berbuka puasa. Hidangan seperti murtabak, ayam percik, dan kuih-muih tradisional menjadi favorit masyarakat.
Selain tempat untuk berburu kuliner, bazar Ramadhan juga menjadi ajang silaturahmi dan interaksi sosial antarwarga.

2. Moreh Setelah Tarawih

Moreh adalah tradisi makan ringan setelah salat Tarawih yang dilakukan di masjid atau surau. Makanan yang disajikan biasanya sederhana, seperti bubur, kuih, atau teh tarik.
Tradisi ini memperkuat rasa kebersamaan dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial selama Ramadhan.

3. Berbuka Puasa di Masjid Negara

Masjid Negara di Kuala Lumpur menjadi salah satu tempat favorit bagi masyarakat dan wisatawan untuk berbuka puasa bersama.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya, ribuan orang datang untuk menikmati hidangan berbuka yang disediakan secara gratis oleh pengurus masjid.
Tradisi ini mencerminkan semangat berbagi dan kebersamaan dalam Islam.

4. Bubur Lambuk Kampung Baru

Bubur lambuk adalah hidangan khas Ramadhan di Malaysia yang dibuat secara gotong royong di masjid-masjid, terutama di Kampung Baru, Kuala Lumpur.
Bubur ini kemudian dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol kebersamaan dan kepedulian sosial selama bulan suci.

5. Malam Tujuh Likur

Malam Tujuh Likur adalah tradisi menjelang sepuluh hari terakhir Ramadhan, di mana masyarakat menghiasi rumah dan jalan dengan lampu pelita.
Suasana malam menjadi lebih meriah dengan cahaya lampu minyak tanah yang menerangi kampung-kampung, menambah nuansa syahdu menyambut datangnya malam Lailatul Qadar.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang terus dijaga, Ramadhan di Malaysia selalu menjadi momen yang penuh berkah dan kehangatan bagi seluruh umat Muslim. (Ffh)
ADVERTISEMENT