5 Tradisi Upacara Adat Bali yang Unik dan Dilaksanakan Secara Turun Temurun

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
21 Maret 2024 21:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Tradisi Upacara Adat Bali. Sumber: Danang DKW/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Tradisi Upacara Adat Bali. Sumber: Danang DKW/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bali terkenal sebagai tempat wisata yang menarik, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Ketertarikan pada wisatawan ini, salah satunya tidak lepas dari kekayaan tradisi upacara adat Bali yang unik dan dilaksanakan secara turun-temurun.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui tradisi tersebut, perhatikan uraian berikut!

Tradisi Upacara Adat Bali

Ilustrasi: Tradisi Upacara Adat Bali. Sumber: el jusuf/Pexels.com
Dewi Mashita dalam buku berjudul adat Istiadat Masyarakat Bali menjelaskan bahwa adat istiadat masyarakat Bali sedikit banyak memperoleh pengaruh dari Jawa dan Sunda.
Pengaruh tersebut terjadi sebab kedekatan letak geografis Bali dengan Pulau Jawa serta akibat peristiwa masa lampau. Adapun tradisi upacara adat Bali yang unik dan lestari hingga sekarang, yaitu:

1. Ngaben

Upacara Ngaben adalah upacara adat di Bali yang terkenal hingga mancanegara. Upacara Ngaben merupakan prosesi pembakaran jenazah dengan tujuan menyempurnakan jenazah ketika menghadap sang Pencipta.
Sebagian besar masyarakat Bali mempercayai bahwa upacara Ngaben sangat penting, sebab sebagai bentuk pembebasan roh dari ikatan duniawi menuju surga atau menunggu reinkarnasi.
ADVERTISEMENT

2. Mekare-Kare

Upacara adat Bali yang masih ada hingga sekarang adalah Mekare-kare. Masyarakat Bali juga menyebut upacara ini sebagai Perang Daun Pandan dan upacara adat ini asalnya dari Desa Tenganan.
Para pria melakukan upacara Mekare-kare dengan tujuan menunjukkan kemampuan dalam bertarung memakai daun pandan berduri tajam. Upacara ini dilaksanakan sebagai penghormatan untuk Dewa Indra yakni dewa perang dalam kepercayaan agama Hindu.

3. Melasti

Upacara ini dilaksanakan setahun sekali dan menjadi bagian rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Tujuan upacara ini adalah untuk penyucian diri bagi umat Hindu.
Pelaksanaan upacara Melasti selama 3-4 hari menjelang Hari raya Nyepi. Masyarakat akan mendatangi beberapa mata air sakral, contohnya laut dan danau. Mereka akan memercikan air suci ke kepala. Hal ini dipercaya sebagai bentuk pembersihan jiwa yang kotor.
ADVERTISEMENT

4. Saraswati

Saraswati adalah salah satu upacara adat Bali untuk merayakan ilmu pengetahun di bumi. Upacara ini berlangsung sebagai bentuk pemujaan kepada Dewi Saraswati, yakni dewi yang membawa ilmu pengetahuan ke dunia sehingga manusia bisa menjadi makhluk yang pintar.

5. Galungan

Upacara galungan dirayakan umat Hindu pada enam bulan Bali (210 hari), yakni saat hari Buddha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon Wuku Dungulan). Upacara ini untuk merayakan kemenangan dalam melawan kejahatan.
Inti dari upacara galungan adalah agar manusia dapat mengendalikan hawa nafsu, utamanya nafsu yang buruk yang bisa mengganggu ketentraman hidup manusia.
Demikianlah tradisi upacara adat Bali yang masih dilaksanakan secara turun-temurun hingga sekarang. (eK)