5 Upacara Adat Bangka Belitung dengan Segudang Historisnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2024 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: Upacara Adat Bangka Belitung. Sumber: SuGuna Photos/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: Upacara Adat Bangka Belitung. Sumber: SuGuna Photos/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upacara adat Bangka Belitung mengandung segudang historis yang relevan dalam masyarakat. Upacara adat tersebut diwariskan turun-temurun dan masih lestari sampai sekarang. Lantas apa saja upacara adat Bangka Belitung tersebut?
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui berbagai upacara adat tersebut, simak di sini!

Upacara Adat Bangka Belitung yang Sarat Makna

Foto Hanya Ilustrasi: Upacara Adat Bangka Belitung. Sumber: Oleksandr P/Pexels.com
Upacara adat Bangka Belitung yang sarat makna yang masih dilaksanakan hingga sekarang antara lain:

1. Buang Jung

Djoko Pramono dalam buku berjudul Budaya Bahari menjelaskan bahwa upacara Buang Jung adalah upacara membuat perahu ke laut sebagai persembahan dan pengorbanan kepada dewa-dewa penguasa laut.
Upacara ini diadakan setahun sekali menjelang bulan purnama pada bulan ganjil, yaitu sekitar bulan Juli-September. Pemimpin upacara Buang Jung disebut jenawan atau dibantu oleh beberapa lelaki dan perempuan yang sudah tua.

2. Maras Tahun

Upacara adat Maras Tahun dilaksanakan ketika panen. Upacara ini sebagai bentuk memperingati hasil panen padi di Bangka Belitung. Upacara Maras Tahun juga sebagai simbol rasa syukur masyarakat kepada para nelayan maupun petani.
ADVERTISEMENT
Maras artinya memotong dan Tahun artinya tahun. Upacara ini maksudnya adalah masyarakat Bangka Belitung meninggalkan tahun sebelumnya dengan penuh syukur dan berdoa menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.

3. Sepintu Sedulang

Sepintu Sedulang merupakan semboyang dan motto semangat persatuan, gotong royong, dan kesatuan di masyarakat Bangka Belitung.
Tradisi ini berlangsung ketika pesta kampung dan membawa dulang atau nampan berisi aneka makanan yang disajikan kepada semua tamu.
Sebutan Sepindu Sedulang sering juga disebut Nganggung. Kegiatan dalam tradisi ini dengan mengantarkan makanan pada setiap rumah di Bangka Belitung dengan menggunakan nampan atau dulang.

4. Nujuh Jerami

Upacara Nujuh Jerami dilaksanakan oleh masyarakat di daerah Lom, terutama di Dusun Air Abik serta Dusun Pejam, Bangka Belitung. Upacara peringatan ini dilakukan masyarakat setiap bulan purnama berdasarkan kalender Cina (bulan April dalam kalender masehi).
ADVERTISEMENT
Upacara adat ini banyak dilakukan masyarakat yang tinggal dalam pemukiman luar/pedalaman hutan. Tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen.

5. Mandi Belimau

Mandi Belimau adalah ritual adat untuk penyucian diri ketika menyambut bulan Ramadhan. Upacara ini adalah warisan leluhur yang masih lestari hingga sekarang.
Mandi Belimau membutuhkan peralatan tertentu, bahan, dan berbagai faktor lain yang dapat memengaruhi keberhasilan upacara ini.
Mandi Belimau diperkenalkan pertama kali oleh Depati Bahrein keturunan dari Kerajaan Mataram, Yogyakarta yang datang ke Bangka Belitung.
Itulah upacara adat Bangka Belitung yang menarik dan kaya historis. Semoga membantu! (eK)