Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
5 Upacara Tradisional Suku Karo dan Tujuan Pelaksanaannya
26 Mei 2024 20:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suku Karo adalah masyarakat adat yang berasal dari Sumatera Adat. Sebagaimana masyarakat adat lain, ada banyak upacara tradisional Suku Karo yang dapat ditemukan, seperti erpangir kulau.
ADVERTISEMENT
Silangit dan Tambunan dalam Eksplorasi Alat Musik Suku Karo Gung dan Penganak terhadap Konsep Lingkaran mengungkapkan bahwa erpangir kulau adalah tradisi berupa kepercayaan yang berfungsi untuk membersihkan jiwa.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai upacara tradisional Suku Karo, simak penjelasannya di artikel berikut.
Upacara Tradisional Suku Karo
Setiap masyarakat etnis umumnya mempunyai upacara adat yang berbeda-beda, termasuk Suku Karo asal Sumatera Utara. Adapun beberapa upacara tradisional Suku Karo dan tujuan pelaksanaannya adalah:
1. Upacara Perumah Begu
Salah satu upacara adat Suku Karo adalah perumah begu. Upacara ini masih dilaksanakan bagi penganut animisme. Jadi, seorang dukun akan berkomunikasi dengan roh para leluhur.
Caranya adalah dengan mengizinkan roh tersebut untuk memasuki tubuhnya. Dengan begini, dukun akan tahu hal-hal yang kemungkinan akan terjadi maupun terungkapnya masa lalu.
ADVERTISEMENT
2. Erpangir Kulau
Upacara adat Suku Karo berikutnya adalah erpangir kulau. Tradisi sakral ini berbentuk upacara mandi dengan tujuan untuk menyucikan diri, mengusir roh jahat, serta memberikan sesaji kepada Yang Maha Kuasa agar dilimpahkan rezeki lancar.
3. Ngampeken Tulan-Tulan
Ngampeken tulan-tulan juga termasuk sebagai upacara adat Suku Karo. Tradisi ini dilakukan untuk mengambil tulang tengkorang serta kerangka leluhur. Tujuannya adalah untuk menempatkan di rumah (kuburan) yang lebih baik serta menaikkan status leluhur.
4. Mengket Rumah dan Cawir Metua
Upacara tradisional Suku Karo selanjutnya adalah mengket rumah dan cawir metua. Mengket rumah adalah suatu tradisi untuk memasuki rumah baru, sedangkan cawir metua berupa upacara untuk orang yang meninggal di usia tua dan seluruh anaknya sudah menikah.
5. Erdemu Bayu
Upacara tradisional Suku Karo lainnya adalah erdemu bayu atau ritual pernikahan. Tradisi ini akan melibatkan banyak orang, bukan hanya mempelai, tetapi juga anak beru, sembuyak, serta kalimbubu. Ciri khas adat pernikahan Suku Karo adalah mempelai wanita akan mengikuti pihak pria dan pihak pria diharuskan membayar mas kawin.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai upacara tradisional Suku Karo dan tujuan pelaksanaannya. [ENF]