Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
6 Pahlawan Aceh yang Diabadikan di Jakarta sebagai Nama Jalan
20 Januari 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perubahan nama jalan dengan nama pahlawan adalah bentuk apresiasi terhadap peran dalam menghadapi penjajah, serta sebagai dedikasi kepada pahlawan nasional. Oleh karena itu, para pahlawan Aceh yang diabadikan di Jakarta sebagai nama jalan perlu untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap karya Mirnawati, pergantian nama jalan menjadi momen bersejarah dan mengingatkan pada banyak pahlawan dari Aceh yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Pahlawan Aceh yang Diabadikan di Jakarta
Berikut ini beberapa pahlawan Aceh yang diabadikan di Jakarta sebagai nama jalan:
1. Cut Meutia
Pemerintah Republik Indonesia mengabadikan Cut Meutia dengan memasukkan wajahnya dalam pecahan uang kertas rupiah baru dengan nominal Rp1.000,- pada tanggal 19 Desember 2016.
Di Jakarta, nama Cut Meutia diabadikan sebagai nama jalan dan juga masjid di daerah Jakarta Pusat.
2. Cut Nyak Dhien
Meskipun rentan karena usia dan kondisi tubuh sakit, Cut Nyak Dhien berhasil membuat pasukannya terkesan dan melanjutkan perlawanan sampai tahun 1908. Nama Cut Nyak Dhien diabadikan sebagai nama jalan dan masjid di daerah Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
3. Teuku Umar
Teuku Umar, pahlawan kemerdekaan Indonesia dari Meulaboh, Aceh , dikenal dengan strategi cerdasnya melawan Belanda.
Namun, pada 10 Februari 1899, Teuku Umar gugur dalam serangan mendadak Belanda di daerah Meulaboh. Nama Teuku Umar diabadikan menjadi nama jalan di kawasan elite Jakarta Pusat.
4. Panglima Polem
Meskipun mengalami kekalahan dalam pertempuran, Panglima Polem terus berjuang dan bersumpah setia kepada Sultan Aceh. Nama Panglima Polem diabadikan menjadi nama salah satu jalan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
5. Teuku Cik Di Tiro
Gerakan Perang Sabil yang dipelopori Teuku Chik Di Tiro berhasil membuat Belanda frustrasi. Di Jakarta, Teuku Chik Di Tiro namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
6. Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati menerima utusan dari Ratu Elizabeth I Inggris dan berhasil menjalin perdamaian dengan Belanda, meskipun melalui syarat ganti rugi. Laksamana Malahayati wafat pada tahun 1615 dan diberi gelar Pahlawan Nasional pada 9 November 2017.
ADVERTISEMENT
Kini, Laksamana Malahayati namanya diabadikan pada nama Jalan di Jakarta Timur sebagai penghormatan pahlawan dalam sejarah Indonesia.
Demikian penjelasan pahlawan Aceh yang diabadikan di Jakarta sebagai nama jalan . (ARH)