Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
6 Peninggalan Kerajaan Demak yang Masih Ada hingga Sekarang
12 Maret 2025 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Peninggalan Kerajaan Demak menjadi bukti sejarah kejayaan salah satu kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Berbagai peninggalan tersebut mencerminkan perkembangan budaya, politik, dan agama pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Sebagai pusat penyebaran agama Islam pada abad ke-15 hingga ke-16, Kerajaan Demak memiliki banyak warisan berharga yang masih dapat ditemukan hingga saat ini.
Mengutip situs https://sma13smg.sch.id/, Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak berdiri pada awal abad ke 16 yang didirikan oleh Raden Patah, terletak di Demak, Jawa Tengah. Dalam hal penyebaran agama Islam, Kerajaan Demak dibantu oleh Wali Songo.
Peninggalan Kerajaan Demak
Setiap peninggalan memiliki nilai historis yang dapat memberikan wawasan mengenai peran Kerajaan Demak dalam perjalanan sejarah Indonesia. Berikut adalah beberapa peninggalan Kerajaan Demak.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah salah satu peninggalan paling ikonik dari Kerajaan Demak. Masjid ini diyakini didirikan oleh Raden Patah, raja pertama Demak, bersama para Wali Songo.
ADVERTISEMENT
Arsitekturnya unik, dengan atap berbentuk limas bertumpang tiga yang melambangkan iman, Islam, dan ihsan.
Di dalamnya terdapat Saka Tatal, tiang utama yang dibuat dari pecahan kayu, yang mencerminkan semangat gotong royong dalam pembangunannya. Hingga kini, masjid ini tetap menjadi pusat ibadah dan wisata religi yang ramai dikunjungi.
2. Pintu Bledeg
Pintu Bledeg atau "pintu petir" merupakan pintu kayu berukir yang masih tersimpan di Masjid Agung Demak. Pintu ini dibuat oleh Ki Ageng Selo, seorang tokoh spiritual yang konon mampu menangkap petir.
Ukiran pada pintu ini mencerminkan nilai-nilai keislaman dan budaya Jawa. Keberadaannya menjadi saksi sejarah kejayaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
3. Situs Kolam Wudhu
Di sekitar Masjid Agung Demak terdapat situs kolam wudhu yang diyakini sudah ada sejak masa Kerajaan Demak. Kolam ini berfungsi sebagai tempat bersuci sebelum ibadah, menunjukkan bagaimana ajaran Islam mulai tertanam kuat di masyarakat kala itu.
ADVERTISEMENT
Meski kini fungsinya telah digantikan oleh tempat wudhu modern, sisa-sisa kolam ini masih bisa ditemukan dan menjadi bukti sejarah peradaban Islam di Demak.
4. Makam Raja-Raja Demak
Kompleks makam para raja Demak, termasuk Raden Patah, berada di sekitar Masjid Agung Demak. Makam-makam ini menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang ingin mengenang kejayaan Demak dan peran para sultannya dalam penyebaran Islam.
Keberadaan makam ini membuktikan bahwa Demak pernah menjadi pusat kekuasaan yang berpengaruh di Nusantara.
5. Situs Kadilangu (Makam Sunan Kalijaga)
Kadilangu adalah tempat peristirahatan terakhir Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam di Jawa.
Selain makamnya, di kawasan ini juga terdapat berbagai peninggalan seperti gamelan pusaka dan benda-benda bersejarah lainnya. Kadilangu masih menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
6. Meriam dan Sisa Benteng Demak
Sebagai kerajaan yang memiliki kekuatan militer, Demak juga meninggalkan beberapa peninggalan berupa meriam dan sisa-sisa benteng pertahanan.
Beberapa meriam dari era Demak masih bisa ditemukan di berbagai museum atau situs sejarah. Keberadaan meriam ini menunjukkan bahwa Demak tidak hanya kuat dalam bidang agama, tetapi juga dalam pertahanan dan peperangan.
Peninggalan Kerajaan Demak ini menjadi bukti nyata kejayaan Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara. Hingga kini, warisan tersebut masih dilestarikan dan menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia. (Fikah)
Baca juga: 5 Bukti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara