Konten dari Pengguna

6 Peninggalan Masa Praaksara di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 Juni 2023 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peninggalan masa praaksara. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peninggalan masa praaksara. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Beragam peninggalan masa praaksara yang telah ditemukan menjadi saksi jejak kehidupan manusia purba di masa lalu. Zaman praaksara ialah masa manusia belum mengenal tulisan.
ADVERTISEMENT
Di zaman ini manusia purba hidup dengan meramu dan berburu. Mereka juga umumnya hidup berpindah-pindah dan sangat bergantung pada alam. Untuk melindungi dirinya, manusia purba tinggal di dalam gua.
Pithecanthropus Erectus, Homo Sapiens, dan Meganthropus Palaeojavanicus adalah contoh manusia purba yang hidup di zaman praaksara. Meski tidak terdapat jejak berupa tulisan dari masa itu, tetapi ada berbagai peninggalan masa praaksara yang menjadi bukti sejarah kehidupan manusia purba seperti berikut ini.

Peninggalan Masa Praaksara yang Terdapat di Indonesia

Ilustrasi peninggalan masa praaksara. Foto: Pixabay
Ada berbagai peninggalan masa praaksara di Indonesia. Sebagai contoh, alat serpih dan kapak genggam. Beragam benda hasil kebudayaan manusia dari zaman praaksara ini dinamakan artefak.
Artefak yang berasal dari zaman praaksara memiliki ciri khas yaitu terbuat dari tanah liat, batu, maupun perunggu. Inilah beberapa contoh benda peninggalan zaman praaksara.
ADVERTISEMENT

1. Alat Serpih

Alat serpih merupakan serpihan batu sisa pembuatan kapak genggam. Batu pecahan ini biasa dipakai sebagai pisau, serut, hingga penusuk. Alat ini ditemukan di Sangiran, Gombong (Jawa Tengah), dan Cabbenge (Flores).

2. Kapak Genggam

Kapak genggam umumnya dipakai oleh manusia purba untuk berburu. Jenis manusia purba yang menggunakan kapak ini adalah Pithecanthropus. Bentuk juga strukturnya tergolong sederhana.
Bagian tajamnya hanya terdapat di satu sisi. Penemuan kapak genggam ada di kawasan Trunyan (Bali) sampai dengan Kalianda (Lampung). Sesuai namanya, penggunaan kapak ini memang dengan cara digenggam.

3. Beliung Persegi

Alat ini berbentuk persegi dengan permukaan yang memanjang. Bagian pangkal beliung persegi sudah diikat pada tangkai, permukaan telah digosok halus, sementara sisi bagian depan diasah sehingga menjadi tajam.
ADVERTISEMENT
Beliung persegi berukuran kecil digunakan sebagai pahat. Sementara yang berukuran besar dipakai sebagai cangkul. Alat ini ditemukan di Bali, Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi.

4. Sumatralith

Sumatralith atau kapak genggam sumatera ditemukan di Aceh dan Sumatera Utara. Kedua sisinya tajam dan lebih halus dari kapak perimbas. Pemakaiannya masih dengan cara digenggam.

5. Mata Panah

Mata panah yang biasanya terbuat dari batu dipakai untuk berburu dan menangkap ikan. Bentuknya bergerigi dan ditemukan di beberapa gua daerah Jawa Timur serta Sulawesi Selatan.

6. Kapak Lonjong

Kapak lonjong dipakai untuk berburu dan memotong kayu dengan bagian pangkal meruncing diikat ke tangkai. Kapak ini permukaannya halus dengan bagian depan tajam dan melebar. Penemuan kapak lonjong terjadi di daerah Flores, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
ADVERTISEMENT
Peninggalan masa praaksara bisa menjadi bukti sejarah kehidupan manusia purba yang berharga. (DN)