Konten dari Pengguna

6 Peran Keluarga dalam Proses Sosialisasi di Bidang Pendidikan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Mei 2023 19:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 7 Agustus 2023 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peran keluarga dalam proses sosialisasi. Sumber foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peran keluarga dalam proses sosialisasi. Sumber foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam bidang pendidikan terdapat berbagai peran keluarga dalam proses sosialisasi yang perlu diperhatikan bersama.
ADVERTISEMENT
Keluarga bertindak sebagai agen sosialisasi pertama bagi anak-anak dalam membentuk sikap, nilai-nilai, dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di lingkungan pendidikan.
Lantas, apa saja peran keluarga dalam proses sosialisasi? Mari simak ulasannya di sini.

Berbagai Peran Keluarga dalam Proses Sosialisasi

Ilustrasi peran keluarga dalam proses sosialisasi. Sumber foto: Gustavo Fring/Pexels.com
Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama, dijelaskan bahwa proses sosial memiliki makna yang sama dengan interaksi sosial di mana orang-orang saling menjalin kontak dan saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Termasuk bersama keluarga.
Keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam proses sosialisasi anak-anak, termasuk dalam bidang pendidikan.
Berikut adalah enam peran utama keluarga dalam proses sosialisasi di bidang pendidikan.

1. Memberikan Nilai-nilai dan Norma

Keluarga bertanggung jawab dalam membentuk sistem nilai dan norma yang akan diinternalisasi oleh anak-anak. Selain itu, keluarga juga harus memberikan nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, kerja keras, etika, dan menghargai pendidikan.
ADVERTISEMENT

2. Memberikan Dukungan Emosional

Dukungan emosional dari keluarga sangat penting dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Anak-anak perlu merasa terus didukung, dicintai, dan dihargai oleh keluarga mereka agar dapat mengatasi stres, kegagalan, atau ketidakpastian dalam proses belajar.

3. Mendorong Kemandirian

Keluarga memiliki peran penting dalam membantu anak-anak menjadi mandiri dalam bidang pendidikan. Dengan memberikan anak-anak kemandirian, keluarga membantu mereka untuk belajar mengatur waktu, mengembangkan keterampilan problem-solving, dan bertanggung jawab atas hasil pendidikan mereka.

4. Memberikan Dukungan Akademik

Keluarga memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan akademik kepada anak-anak. Setiap orang dewasa dapat membantu anak dengan tugas sekolah, mengawasi kemajuan akademik, dan terlibat dalam kegiatan belajar di rumah.

5. Menjaga Komunikasi yang Terbuka

Keluarga harus memastikan terjalinnya komunikasi yang terbuka dan positif dengan anak-anak mereka dalam hal pendidikan. Dalam hal ini, anak-anak harus merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman, tantangan, atau kebutuhan mereka di sekolah.
ADVERTISEMENT

6. Memberikan Contoh Perilaku Positif

Keluarga memiliki peran sebagai model perilaku yang positif bagi anak-anak dalam hal pendidikan. Anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat di rumah.
Oleh karena itu, keluarga harus menjadi contoh yang baik dalam hal pentingnya pendidikan, seperti membaca buku, belajar dengan rajin, dan menghormati guru dan teman sekelas.
Dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif terkait pendidikan, keluarga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak untuk mengejar kesuksesan dalam pendidikan mereka.
Itulah ulasan tentang peran keluarga dalam proses sosialisasi di bidang pendidikan.
Kerja sama antara keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan berpengaruh bagi perkembangan anak-anak. (AZS)