Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
7 Contoh Interaksi Sosial Disosiatif serta Pengertiannya
20 Agustus 2023 23:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Interaksi sosial disosiatif merupakan salah satu jenis interaksi sosial yang harus dihindari karena bisa memicu terjadinya perpecahan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, interaksi sosial disosiatif juga mampu melemahkan persatuan serta solidaritas individu atau kelompok.
Untuk menghindarinya, mari simak contoh interaksi sosial disosiatif yang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai Contoh Interaksi Sosial Disosiatif
Dikutip dari situs fisip.umsu.ac.id, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antar individu maupun kelompok.
Beberapa ciri dari interaksi sosial antara lain:
Interaksi sosial sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu interaksi sosial disosiatif dan asosiatif. Di mana interaksi sosial disosiatif cenderung mengarah pada perpecahan serta lebih menekankan pada persaingan dan perlawanan.
Sementara interaksi sosial asosiatif justru sebaliknya. Ia mampu menciptakan kerja sama dan persatuan antar individu maupun kelompok.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah sejumlah contoh interaksi sosial disosiatif yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Interaksi Sosial Disosiatif
Dalam buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar oleh Dina Anika Maharyani dkk, interaksi sosial disosiatif terbagi menjadi tiga jenis antara lain:
1. Perselisihan
Merupakan interaksi sosial yang timbul karena ada masalah atau selisih paham.
2. Persaingan
Interaksi sosial yang terjadi akibat adanya perpecahan antar individu yang sebetulnya masih dalam konteks positif.
3. Kontravensi
Interaksi sosial yang dapat pula diartikan sebagai perasaan tidak suka yang tersembunyi.
Sementara itu, secara umum interaksi sosial disosiatif dibagi menjadi:
ADVERTISEMENT
1. Kompetisi
Individu yang terlibat di dalamnya saling memperebutkan sesuatu. Contohnya ialah perebutan jabatan atau sumber daya.
2. Konflik
Individu atau kelompok berusaha untuk mengalahkan pihak lain demi mencapai tujuan dengan cara menyerang, termasuk menggunakan kekerasan.
3. Kontravensi
Rasa tidak suka yang disembunyikan. Contohnya adalah pengkhianatan, penghasutan, atau penolakan.
Demikian contoh interaksi sosial disosiatif serta penjelasannya. Jenis interaksi sosial ini kerap memicu perselisihan dan perpecahan sehingga lebih baik dihindari. (DN)