Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
7 Contoh Sosial Budaya Kerajaan Sriwijaya
15 Desember 2024 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-14 Masehi. Sebagai kerajaan besar, terbentuklah sosial budaya Kerajaan Sriwijaya yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat di masa itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sriwijaya, Prof. Dr. Slamet Muljana, (2006:25), dijelaskan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di tanah Sumatra. Bukti keberadaannya diketahui melalui prasasti-prasasti dan piagam peninggalan masa lalu.
Meski sempat mengalami masa kejayaan, kerajaan Sriwijaya akhirnya runtuh karena berbagai faktor, utamanya karena faktor internal yang sulit untuk dihindarkan.
Contoh Sosial Budaya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya saat ini memang sudah tidak lagi ada setelah keruntuhannya pada tahun 1377 Masehi. Meskipun begitu, contoh sosial budaya Kerajaan Sriwijaya masih bisa dilihat dari peninggalan-peninggalannya. Berikut beberapa di antaranya:
1. Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Kegiatan sosial di masa kerajaan Sriwijaya sendiri sudah beragam. Penasaran apa saja itu? Simak ulasan di bawah ini:
ADVERTISEMENT
2. Budaya
Pada masa kerajaan, kegiatan budaya sudah sangat kental. Hal itu dapat dilihat dari contoh-contoh yang diulas pada poin-poin berikut:
ADVERTISEMENT
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Pada masa kejayaan yang berlangsung di abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan, kebudayaan, dan keagamaan di Asia Tenggara. Beberapa bukti peninggalannya yakni sebagai berikut:
Demikianlah ulasan mengenai contoh sosial budaya Kerajaan Sriwijaya beserta peninggalan-peninggalan berharganya. (Nay)