Konten dari Pengguna

7 Makhluk Mitologi Hutan di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
14 November 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makhluk Mitologi Hutan, Foto: Pexels/veeterzy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makhluk Mitologi Hutan, Foto: Pexels/veeterzy
ADVERTISEMENT
Makhluk mitologi hutan adalah elemen penting dalam cerita rakyat dan mitos yang tersebar di berbagai budaya dunia.
ADVERTISEMENT
Hutan sering dipandang sebagai tempat misterius dan penuh kekuatan alam yang luar biasa, sehingga banyak kisah tentang makhluk-makhluk gaib atau roh penjaga hutan yang tinggal di dalamnya.
Mengutip situs elib.unikom.ac.id, makhluk mitologi merupakan makhluk yang keberadaannya dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda, dan fabel.

Makhluk Mitologi Hutan

Ilustrasi Makhluk Mitologi Hutan, Foto: Pexels/Luis del Río
Di Indonesia, banyak makhluk mitologi hutan yang dipercaya mendiami alam liar dan memiliki kisah terkait budaya setempat. Berikut adalah beberapa makhluk mitologi hutan yang terkenal di Indonesia:

1. Orang Bunian (Sumatra dan Kalimantan)

Orang Bunian diyakini sebagai makhluk halus yang hidup di dalam hutan atau pegunungan. Makhluk halus ini sering digambarkan mirip manusia, hidup dalam komunitas gaib, dan mampu membuat diri tak terlihat oleh manusia.
Orang Bunian sering kali disebut sebagai makhluk gaib yang dapat menyesatkan manusia di hutan atau kadang-kadang membantu dengan cara tak terduga.
ADVERTISEMENT

2. Wewe Gombel (Jawa)

Wewe Gombel adalah makhluk gaib perempuan yang digambarkan dengan sosok menyeramkan.
Menurut mitos Jawa, wewe gombel menculik anak-anak yang terlantar atau berada di hutan sendirian sebagai bentuk “perlindungan” dari orang tua yang lalai. Kisahnya sering digunakan untuk mengingatkan anak-anak agar tidak bermain jauh dari rumah.

3. Siluman Harimau (Sumatra)

Siluman harimau adalah makhluk dalam kepercayaan masyarakat Sumatra, terutama pada suku Minangkabau dan suku lain di wilayah Sumatra Barat dan Sumatra Selatan.
Siluman ini merupakan makhluk yang dipercaya bisa berubah menjadi harimau atau berwujud setengah manusia setengah harimau. Siluman Harimau ini dianggap sebagai penjaga hutan atau hewan liar.

4. Kuyang (Kalimantan)

Kuyang adalah makhluk mistis berupa kepala perempuan yang bisa terbang dengan organ tubuh menggantung di bawahnya.
Kuyang dipercaya sebagai manusia yang menekuni ilmu hitam dan mencari darah manusia, terutama darah ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Mitos kuyang sering menjadi cerita untuk memperingatkan orang agar berhati-hati saat di hutan atau daerah terpencil, terutama pada malam hari.

5. Palasik (Minangkabau, Sumatra Barat)

Palasik adalah makhluk gaib yang dikenal dalam mitologi Minangkabau. Palasik diyakini sebagai roh jahat yang hidup di hutan dan kerap memangsa bayi atau anak kecil, terutama yang lemah atau sakit.
Palasik dipercaya sebagai makhluk menyeramkan dengan kepala dan bagian tubuh tertentu yang bisa terlepas dan terbang, mirip dengan kuyang.

6. Banaspati (Jawa)

Banaspati adalah makhluk gaib berwujud api yang dipercaya hidup di hutan-hutan. Menurut cerita rakyat Jawa, Banaspati bisa muncul sebagai sosok api yang melayang dan bergerak cepat.
Banyak yang percaya bahwa Banaspati adalah makhluk penjaga hutan yang menakutkan dan dapat melukai manusia jika terganggu.
ADVERTISEMENT

7. Hantu Air dan Hantu Hutan (Papua dan Maluku)

Di beberapa daerah seperti Papua dan Maluku, kepercayaan terhadap roh-roh penjaga hutan atau hantu air sangat kuat. Roh ini dipercaya sebagai makhluk yang hidup di alam liar, menjaga pohon-pohon besar, sungai, dan hutan.
Roh-roh dipercaya memiliki kekuatan untuk memberikan keberuntungan atau malapetaka bagi manusia yang masuk ke areanya tanpa izin atau tidak menghormati alam.
Makhluk mitologi hutan sering menjadi bagian dari cerita rakyat guna melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan penghormatan terhadap alam, mengajarkan manusia untuk lebih menghargai lingkungan, serta menjaga perilaku di tempat-tempat yang dianggap suci. (Fikah)