Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
7 Tradisi Sunda yang Masih Dilaksanakan secara Turun-temurun
5 April 2024 23:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suku Sunda adalah masyarakat yang tinggal di kawasan Jawa Barat serta Banten. Masyarakat Sunda memiliki banyak tradisi yang masih bertahan sampai sekarang. Salah satu tradisi Sunda yang diwariskan secara turun-temurun adalah Ngadulag.
ADVERTISEMENT
Warnaen, Rusyana, Wibisana, dan Gama, dalam Pandangan Hidup Orang Sunda seperti tercermin dalam tradisi lisan dan sastra Sunda, menyampaikan bahwa tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Sunda menjadi pandangan hidupnya sampai saat ini.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai macam-macam tradisi Sunda, simak selengkapnya di artikel berikut.
Jenis-jenis Tradisi Sunda
Sunda adalah salah satu suku di Pulau Jawa yang masih memegang tradisi leluhur hingga kini. Adapun sejumlah jenis tradisi Sunda adalah
1. Nyaneut
Salah satu tradisi Sunda adalah Nyaneut. Tradisi ini berasal dari wilayah Garut yang dilaksanakan guna menyambut tahun baru Islam. Ciri khas dari tradisi ini adalah minum teh bersama kudapan tradisional Sunda, seperti singkong, ganyong, maupun ubi jalar rebus.
2. Seren Taun
Jenis tradisi Sunda berikutnya adalah Seren Taun. Tradisi ini berkembang di kawasan Kuningan, Sukabumi, serta Banten. Biasanya, Seren Taun dilaksanakan usai panen dengan mengumpulkan hasil panennya lalu menyimpan di lumbung. Tujuan pelaksanaan Seren Taun adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
ADVERTISEMENT
3. Nyalin
Jenis tradisi Sunda lainnya adalah Nyalin. Tradisi ini berkembang di masyarakat Karawang dan dilaksanakan di masa panen. Pelaksanaan tradisi ini dilakukan dengan mengganti benih dengan mengambil bulir padi terbaik untuk musim tanam berikutnya.
4. Munggahan
Munggahan juga tergolong sebagai tradisi Sunda yang dilaksanakan menjelang Ramadan. Makna dari tradisi Munggahan adalah keluar dari kebiasaan sehari-hari dan upaya untuk naik ke bulan suci Ramadan.
5. Ngadulag
Jenis tradisi Sunda berikutnya adalah Ngadulag. Tradisi tersebut dilakukan di masa tertentu, misalnya perayaan hari besar Islam maupun bulan Ramadan.
6. Nganteuran
Jenis tradisi Sunda lainnya adalah Nganteuran. Tradisi ini dilaksanakan menjelang hari raya Idulfitri dengan bertukar hidangan, seperti aneka kue, opor, serta ketupat.
7. Nenjrag Bumi
Jenis tradisi Sunda yang terakhir adalah Nenjrag Bumi. Upacara adat ini dilaksanakan pada saat kelahiran bayi dengan meletakkan bayi di atas lantai bambu yang terbelah, lalu lantai bambu tersebut diinjak dengan kaki ibu sebanyak 7 kali.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan lengkap seputar jenis-jenis tradisi Sunda yang masih dilestarikan. [ENF]