8 Gerakan Bentukan Jepang Berbasis Militer di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 Februari 2024 21:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerakan bentukan jepang. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerakan bentukan jepang. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam masa pendudukannya, Jepang beberapa kali membuat gerakan bentukan Jepang yang sebenarnya bertujuan untuk melancarkan aksi penjajahannya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melalui artikel ini, akan dibahas mengenai gerakan bentukan Jepang berbasis militer yang ada di Indonesia.

Gerakan Bentukan Jepang

Ilustrasi gerakan bentukan jepang. Foto: Pixabay
Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 karya Ratna Sukmayani, dkk, Jepang memperhatikan pengembangan kemampuan intelektual, maupun latihan keterampilan dan kedisiplinan para pemuda Indonesia.
Pada April 1943, pemerintah militer Jepang mulai intensif mengorganisir barisan pemuda berciri semi militer dan militer, dengan tujuan mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu.
Berikut adalah beberapa gerakan bentukan Jepang, baik semi militer atau militer yang ada di Indonesia, antara lain:

1. PETA

Memiliki kepanjangan Pembela Tanah Air yang dibentuk Jepang untuk memperkuat Heiho. PETA didirikan atas usulan Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kamakici Harada pada 3 Oktober 1943.
PETA melahirkan banyak pemimpin berkualitas, seperti Jenderal Sudirman, Jenderal Ahmad Yani, dan Jenderal Gatot Subroto, dengan jumlah anggota mencapai 57 ribu di Jawa dan Sumatera.
ADVERTISEMENT

2. Heiho

Heiho adalah organisasi bentukan Jepang yang berada di bawah instruksi langsung markas besar umum Kekaisaran Jepang. Tidak hanya di Indonesia, tapi Heiho juga diutus ke Singapura, Malaysia, bahkan Vietnam.
Heiho memiliki keahlian perang yang lebih baik dibanding organisasi militer lain dengan tugas utamanya adalah menjaga kamp pertahanan, memperkuat pertahanan, dan membantu tentara Jepang pada peperangan.

3. Seinendan

Organisasi semi militer yang dibentuk pada tanggal 9 Maret 1943, dengan tujuan terselubung adalah mempersiapkan kekuatan cadangan untuk menghadapi tentara sekutu pada Perang Pasifik.

4. Keibodan

Merupakan organisasi pembantu polisi Jepang yang bertugas untuk mengatur lalu lintas dan pengamanan di desa-desa. Keibodan didirikan pada 29 april 1943 dengan anggota pemuda berfisik sehat dan berkepribadian baik.

5. Fujinkai

Fujinkai merupakan organisasi wanita semi militer yang dibentuk pada Agustus 1942. Tujuannya adalah untuk memobilisasi perempuan mendukung tentara Jepang pada Perang Pasifik.
ADVERTISEMENT
Para wanita ini akan memasak, mengobati, juga memberikan hiburan kepada tentara Jepang. Selain itu juga memberantas buta aksara, membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan, juga mendorong semangat berkebun di masyarakat.

6. Jibakutai

Jibakutai dikenal juga dengan pasukan berani mati atau pasukan bunuh diri setelah terinspirasi oleh pilot yang tewas bunuh diri bernama Kamikaze.
Jibakutai memiliki peran sebagai pasukan pendukung yang akan bergerak menyerang kalau dibutuhkan. Pasukan ini merubah namanya menjadi Barisan Berani Mati (BBM) yang beraksi pada 10 November 1945 dalam perang melawan sekutu di Surabaya.

7. Kempeitai

Kempeitai dikenal sebagai polisi militer bagi Tentara Kekaisaran Jepang yang bertugas menjalankan misi kotor pemerintahan Jepang, seperti mengkoordinir kamp kerja paksa dan menjaga kamp-kamp khusus yang berisi eksperimen medis yang mengerikan.
ADVERTISEMENT

8. Gakukotai

Jepang merekrut pelajar, pemuda, dan mahasiswa untuk memperkuat posisi Jepang di Indonesia akibat desakan kekalahan Jepang pada Perang Dunia II.
Demikian adalah beberapa gerakan bentukan Jepang berbasis semi militer dan militer yang ada di Indonesia. (SP)