Konten dari Pengguna

8 Kebijakan-kebijakan Dasar Cultuurstelsel atau Tanam Paksa di Indones

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Oktober 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kebijakan kebijakan dasar cultuurstelsel. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebijakan kebijakan dasar cultuurstelsel. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cultuurstelsel, atau dikenal juga dengan tanam paksa, adalah kebijakan Gubernur Jenderal Van den Bosh yang menjadi pengganti kebijakan landrente milik Raffles.
ADVERTISEMENT
Kebijakan-kebijakan dasar cultuurstelsel dibuat seolah memihak kaum petani di Jawa, namun dalam pelaksanaannya justru menyimpang sehingga menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat pribumi.
Berikut akan dibahas mengenai kebijakan-kebijakan dasar cultuurstelsel atau tanam paksa di Indonesia.

Kebijakan-Kebijakan Dasar Cultuurstelsel

Ilustrasi kebijakan kebijakan dasar cultuurstelsel. Foto: Pixabay
Pada 1829, Van den Bosh pertama kali mengungkapkan ide mengenai cultuurstelsel kepada Raja Belanda saat itu. Berkat idenya itu, Van den Bosh ditunjuk menjadi Gubernur Jenderal baru di Jawa agar bisa melaksanakan sistem tersebut.
Dalam sistem tanam paksa, para petani diminta menanam beberapa jenis tanaman, antara lain kopi, tebu, tembakau, dan nila.
Kebijakan yang berkaitan dengan cultuurstelsel atau tanam paksa termuat di dalam Staatblat (Lembaran Negara) Tahun 1834 No. 22.
Berikut adalah 8 kebijakan dasar cultuurstelsel berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Sosial yang disusun oleh Gramedia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan mengenai kebijakan-kebijakan dasar cultuurstelsel atau tanam paksa di Indonesia. (SP)