Konten dari Pengguna

8 Pertanyaan tentang Perang Batak beserta Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 September 2023 23:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Pertanyaan tentang Perang Batak. Sumber: Jeffry Surianto/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Pertanyaan tentang Perang Batak. Sumber: Jeffry Surianto/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Perang Batak termasuk perang yang terjadi antara Kerajaan Batak melawan Belanda. Agar semakin paham tentang Perang Batak, simak pertanyaan tentang Perang Batak.
ADVERTISEMENT
Pembahasan lengkapnya, ketahui penjelasannya di bawah ini!

Pertanyaan tentang Perang Batak

Ilustrasi: Pertanyaan tentang Perang Batak. Sumber: Rene Asmussen/Pexels.com
Inilah beberapa pertanyaan tentang Perang Batak yang perlu diketahui, yaitu:

1. Apa itu Perang Batak?

Bungaran Antonius Simanjuntak dalam buku berjudul Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba hingga 1945 Suatu Pendekatan Sejarah, Antropologi Budaya Politik menjelaskan bahwa Belanda menamakannya Batak Oorlog, yakni perang yang terjadi di tanah Batak antara Belanda dan orang Batak.

2. Siapa tokoh pemimpin Perang Batak?

Pemimpin Perang Batak adalah Raja Sisingamangaraja XII.

3. Siapakah Sisingamangaraja XII?

Sisingamangaraja XII adalah pemimpin atau raja dari Kerajaan Batak.

4. Kapan Perang Batak terjadi?

Perang Batak terjadi selama 30 tahun, tepatnya sejak tahun 1877-1907.

5. Apa penyebab Perang Batak?

Adanya misi Zending yang dilakukan Belanda serta penolakan Sisingamangaraja XII terhadap kristenisasi.

6. Bagaimana latar belakang Perang Batak?

Perlawanan rakyat Tapanuli dalam melawan Belanda karena agama Batak kuno yang dianut masyarakat terancam tersingkirkan sebab kehadiran agama Kristen.
ADVERTISEMENT
Sisingamangaraja XII menolak upaya penyebaran agama Kristen yang dijalankan misionaris Belanda di wilayah Batak. Hal ini dilakukan sebab Sisingamangaraja XII takut kepercayaan serta tradisi animisme rakyat Batak terkikis dengan berkembangnya agama Kristen.

7. Mengapa Sisingamangaraja XII menolak proses Kristenisasi di Batak dan bagaimana cara menolaknya?

Sisingamangaraja XII menolak Kristenisasi di Batak karena organisasi Zending memaksa agama Kristen agar diterima oleh masyarakat Batak pada 1877. Oleh karena itu, Sisingamangaraja XII mengusir Zending atau organisasi penyebar agama Kristen.

8. Bagaimana akhir Perang Batak?

Perlawanan Sisingamangaraja XII saat Perang Batak mulai melemah setelah wilayah Huta Paong dikuasai oleh Belanda pada September 1889.
Pasca pendudukan Huta Paong, Belanda memburu Sisingamangaraja XII serta pasukannya. Akibatnya, muncullah pertempuran di kawasan Tamba. Pada pertempuran itu, pasukan Batak kalah dan melarikan diri ke daerah Horion.
Pihak Belanda terus melacak pelarian Sisingamangaraja XII serta pasukannya. Bahkan, Belanda juga bekerja sama dengan orang Senegal, Afrika dalam membantu pelacakan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada 1907, Belanda mengepung Sisingamangaraja XII di kawasan Dairi, tetapi ia tetap bersikeras kabur. Akhirnya, Sisingamangaraja XII dan pasukannya bertarung sampai titik darah penghabisan serta meninggal di pertempuran tersebut.
Itulah pertanyaan tentang Perang Batak dan jawabannya. Semoga membantu! (Ek)