Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Alasan Belanda Menerapkan Politik Balas Budi dan Dampaknya
17 Januari 2025 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alasan Belanda menerapkan politik balas budi menjadi salah satu topik menarik dalam sejarah kolonial Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini muncul pada awal abad ke-20 sebagai respons terhadap berbagai kritik dan tekanan yang dialami pemerintah kolonial setelah bertahun-tahun menjalankan sistem tanam paksa.
Sistem tersebut telah menimbulkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Indonesia, mulai dari kemiskinan, kelaparan, hingga eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran.
Alasan Belanda Menerapkan Politik Balas Budi
Mengapa Belanda menerapkan politik balas budi pada awal abad ke-20 berhubungan erat dengan dampak buruk sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang telah berlangsung sejak 1830.
Dikutip dari laman ijhic.uinkhas.ac.id, sistem yang diterapkan Belanda menyebabkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Indonesia, termasuk kelaparan, kemiskinan, dan eksploitasi besar-besaran sumber daya alam.
Protes terhadap ketidakadilan ini mulai muncul, baik dari kalangan intelektual Belanda seperti Multatuli, maupun dari masyarakat internasional.
ADVERTISEMENT
Desakan untuk memperbaiki citra Belanda di dunia internasional memaksa pemerintah kolonial untuk mengubah pendekatannya terhadap rakyat pribumi.
Politik Balas Budi, atau Ethische Politiek, lahir sebagai upaya untuk merespons kritik tersebut dengan cara yang lebih manusiawi dan bertanggung jawab.
Alasan utama di balik kebijakan ini adalah untuk meredakan ketegangan yang ditimbulkan oleh penderitaan rakyat Indonesia selama tanam paksa dan untuk menjaga stabilitas sosial di wilayah kolonial.
Selain itu, Belanda ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral terhadap rakyat pribumi, di tengah semakin besarnya tekanan internasional terhadap kebijakan kolonial mereka.
Kebijakan ini diharapkan dapat meredakan potensi pemberontakan yang muncul akibat ketidakadilan sistem sebelumnya.
Politik Balas Budi diwujudkan melalui tiga pilar utama: pendidikan, irigasi, dan emigrasi.
ADVERTISEMENT
Pendidikan ditujukan untuk menciptakan tenaga kerja terampil yang dapat mendukung administrasi kolonial, sementara irigasi dimaksudkan untuk meningkatkan hasil pertanian dan menopang ekonomi kolonial.
Emigrasi, di sisi lain, bertujuan untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk di Jawa dengan memindahkan sebagian rakyat ke daerah-daerah yang lebih sepi, seperti Sumatra.
Namun, meskipun kebijakan ini terlihat baik di permukaan, tujuan sesungguhnya adalah untuk mempertahankan kendali Belanda atas Indonesia.
Kebijakan ini tetap mempertahankan sistem kolonial dan bertujuan untuk menjaga agar rakyat Indonesia tidak memberontak.
Meski begitu, dampaknya tidak sepenuhnya negatif, karena kebijakan ini turut membuka jalan bagi munculnya kaum terpelajar yang kelak memimpin pergerakan nasional untuk kemerdekaan Indonesia. (RAHMA)
Baca Juga: Sejarah Sunan Bonang, Berdakwah Lewat Seni
ADVERTISEMENT