Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alasan Pemuda mendesak Sukarno dan Hatta agar Memproklamasikan Kemerdekaan
10 Juni 2024 20:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apa alasan para pemuda mendesak Sukarno dan Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan secepatnya? Hal tak lain karena adanya kekhawatiran para pemuda.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas apa alasan para pemuda mendesak Sukarno dan Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan secepatnya.
Alasan Pemuda mendesak Sukarno dan Hatta agar Memproklamasikan Kemerdekaan
Dalam buku Pengetahuan Sosial Sejarah karya Tugiyono dikatakan bahwa berita menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 sangat mengejutkan bangsa Indonesia.
Berita itu menimbulkan respon yang berbeda antara golongan tua dan golongan muda. Golongan tua ingin proklamasi kemerdekaan menunggu hasil PPKI.
Sukarno dan Hatta tidak bersedia memproklamasikan kemerdekaan pada 15 Agustus 1945, tanpa turut melibatkan PPKI. Keduanya tetap pada pendirian untuk membahas pelaksanaan proklamasi.
Sedangkan, golongan muda yang dipelopori oleh beberapa nama, seperti Sutan Syahrir, Syudanco Singgih, Yusuf Kunto, Sukarni, dan Iwa Kusumasumantri justru mendesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Modul Resmi Seleksi Masuk Tes CPNS 2017, golongan muda dikatakan terus mendesak Soekarno dan Hatta untuk menyatakan kemerdekaan karena mereka tidak mau kalau kemerdekaan Indonesia dikaitkan dengan Jepang.
Para pemuda tidak mau kalau kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiah yang didapatkan dari Jepang yang telah menjajah bangsa.
Itu pula alasan utama adanya peristiwa bersejarah Rengasdengklok yakni penculikan Sukarno dan Hatta oleh para pemuda pada 16 Agustus 1945.
Mendengar penculikan Sukarno dan Hatta oleh golongan muda, Achmad Soebardjo segera berusaha untuk menyelesaikan masalah. Kedua golongan akhirnya mengadakan pertemuan di Jakarta.
Dalam rapat tersebut akhirnya disepakati tentang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan di Jakarta antara golongan tua dan golongan muda.
Achmad Soebardjo meminta Sukarno dan Hatta untuk segera dipulangkan ke Jakarta. Kemudian, dia berjanji bahwa proklamasi akan segera dilakukan tanpa campur tangan Jepang.
ADVERTISEMENT
Begitu kembali di Jakarta, naskah proklamasi segera dirumuskan oleh Sukarno, Hatta, dan beberapa tokoh lainnya di rumah Laksamana Maeda.
Hingga pada akhirnya, teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Sukarno didampingi Hatta pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Demikian adalah alasan para pemuda mendesak Sukarno dan Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. (SP)