Konten dari Pengguna

Alasan Pengangguran Disebut sebagai Sumber Daya yang Tersia-siakan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
1 Desember 2024 9:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alasan Pengangguran Disebut sebagai Sumber Daya yang Tersia-siakan, Freepik/Master1305
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alasan Pengangguran Disebut sebagai Sumber Daya yang Tersia-siakan, Freepik/Master1305
ADVERTISEMENT
Mengapa terkadang pengangguran disebut sebagai sumber daya yang tersia-siakan adalah pertanyaan yang sering diajukan ketika belajar tentang ekonomi, terutama di kelas 11.
ADVERTISEMENT
Pengangguran merupakan salah satu isu sosial dan ekonomi yang sering kali menjadi perhatian utama pemerintah dan masyarakat.
Dalam konteks ekonomi, kemiskinan dianggap sebagai sumber daya yang tersia-siakan. Istilah ini merujuk pada potensi produktif yang hilang akibat individu-individu yang mampu bekerja tetapi tidak dapat menemukan pekerjaan.

Alasan Pengangguran Disebut sebagai Sumber Daya yang Tersia-siakan

Ilustrasi Alasan Pengangguran Disebut sebagai Sumber Daya yang Tersia-siakan, Unsplash/Rifki Kurniawan
Pertanyaan mengapa terkadang pengangguran disebut sebagai sumber daya yang tersia-siakan menjadi semakin relevan seiring dengan meningkatnya angka pengangguran di berbagai belahan dunia.
Mengutip static.buku.kemdikbud.go.id, berikut alasan pengangguran dianggap sebagai sumber daya yang tersia-siakan.

1. Potensi Ekonomi yang Hilang

Salah satu alasan utama mengapa pengangguran dianggap sebagai sumber daya yang tersia-siakan adalah karena setiap individu yang tidak bekerja berpotensi terhadap perekonomian negara.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai angka yang signifikan setiap tahunnya. Setiap individu yang tidak bekerja berarti hilangnya produk domestik bruto (PDB) yang seharusnya dapat dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seorang lulusan perguruan tinggi yang tidak memperoleh pekerjaan tidak hanya kehilangan pendapatan, tetapi juga tidak dapat memberikan kontribusi pada inovasi dan pengembangan sektor industri.

2. Keterampilan yang Tidak Dimanfaatkan

Pengangguran juga menciptakan situasi di mana keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki individu tidak dimanfaatkan.
Banyak pengangguran adalah individu berpendidikan tinggi atau mereka yang memiliki keterampilan khusus.
Ketika mereka tidak bekerja, keterampilan tersebut tidak hanya terbuang, tetapi juga dapat mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu.
Hal ini mengarah pada pengembangan sumber daya manusia yang seharusnya dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kemajuan masyarakat.

3. Dampak Sosial

Dari perspektif sosial, kemiskinan memiliki dampak yang jauh lebih luas. Individu yang tidak memiliki pekerjaan cenderung mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.
ADVERTISEMENT
Situasi ini tidak hanya berdampak pada individu itu sendiri, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat.
Ketidakstabilan sosial yang diakibatkan oleh tingginya angka pengangguran dapat menyebabkan peningkatan kriminalitas dan ketidakpuasan sosial yang lebih luas.

4. Kebijakan Pemerintah dan Solusinya

Dalam menghadapi isu kemiskinan, pemerintah bertanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang dapat mengurangi tingkat kemiskinan.
Program pelatihan kerja, insentif bagi perusahaan untuk merekrut tenaga kerja, serta peningkatan akses pendidikan adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Selain itu, dukungan bagi wirausaha dan usaha kecil juga penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Itulah beberapa alasan pengangguran disebut sebagai sumber daya yang tersia-siakan. Setiap individu memiliki peran dalam mengatasi masalah ini.
Mulai dari pemerintah yang membuat kebijakan yang tepat, hingga masyarakat yang saling mendukung dan menciptakan peluang usaha. (Suci)
ADVERTISEMENT