Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alasan Penjajah Jepang Justru Diterima oleh Mayoritas Kaum Terpelajar Indonesia
9 Februari 2024 21:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengapa penjajahan Jepang justru diterima oleh mayoritas kaum terpelajar Indonesia? Salah satu alasannya adalah karena Jepang membebaskan tokoh pergerakan Indonesia yang ditawan oleh pemerintah Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, alasan mayoritas kaum terpelajar Indonesia menerima Jepang adalah guna menjalankan siasat berjuang secara moderat atau lunak. Tujuannya, agar Jepang tidak semakin keras kepada bangsa Indonesia.
Mengapa Penjajahan Jepang Justru Diterima oleh Mayoritas Kaum Terpelajar Indonesia?
Ratusan tahun mengalami penjajahan oleh Belanda membuat bangsa Indonesia kaya dengan pengalaman. Semula, bangsa Indonesia sering kali mengalami kekalahan saat melawan Belanda karena sifat perlawanan yang masih kedaerahan.
Kemudian, bangsa Indonesia belajar arti penting persatuan, kesatuan, dan nasionalisme dalam memperjuangkan kemerdekaan hingga akhirnya Jepang datang. Jepang datang ke Indonesia pada tahun 1942.
Kehadiran Jepang mendapat respons baik dari beberapa orang Indonesia, termasuk kaum terpelajar. Mengapa penjajahan Jepang justru diterima oleh mayoritas kaum terpelajar Indonesia?
ADVERTISEMENT
Salah satu alasannya adalah karena Jepang membebaskan tokoh pergerakan Indonesia yang ditawan oleh pemerintah Hindia Belanda. Selain itu, Jepang juga melakukan pendekatan terhadap bangsa Indonesia.
Mengutip dari buku Seri IPS Sejarah 3 SMP Kelas IX, Prawoto (2007: 10), Jepang menawarkan kerja sama terhadap tokoh-tokoh pergerakan Indonesia, yaitu:
Keempat tokoh tersebut diberi kepercayaan untuk memimpin suatu gerakan yang bernama Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Para tokoh tentu tidak serta-merta percaya atau tunduk kepada Jepang.
Namun, para tokoh justru memanfaatkan kondisi untuk menanamkan paham nasionalisme kepada para pemuda. Para tokoh mengambil langkah tersebut karena jika gegabah atau bertindak keras, Jepang bisa saja semakin keras kepada Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adu Siasat antara Tokoh Pergerakan Nasional dengan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, terjadi adu siasat antara tokoh pergerakan nasional dengan Jepang. Jepang mempunyai siasat untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda, seperti Gerakan 3A dan Saudara Tua.
Selain itu, Jepang pun membentuk berbagai macam organisasi yang berdalih untuk mempersiapkan barisan pemuda agar bisa mempertahankan tanah air. Padahal misi utamanya adalah mempersiapkan cadangan tentara Jepang untuk menghadapi Sekutu.
Jepang sempat melarang keberadaan organisasi lain. Jepang hanya mengakui organisasi yang memiliki tujuan untuk memenangkan Perang Asia Pasifik.
Kondisi itu membuat tokoh pergerakan nasional Indonesia menjalani siasat untuk bersikap kooperatif. Masuknya para tokoh ke dalam organisasi bentukan Jepang membuat pemuda Indonesia memperoleh paham nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Jadi, jelas bahwa ada banyak alasan mengapa penjajahan Jepang justru diterima oleh mayoritas kaum terpelajar Indonesia. Secara umum, alasan para tokoh menerima Jepang adalah guna melancarkan misi untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. (AA)