Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Alat Transportasi Perdagangan pada Masa Hindu Buddha di Indonesia
5 Mei 2024 22:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Agama Hindu Buddha masuk ke Indonesia melalui hubungan perdagangan yang terjadi antara Indonesia dan India. Lantas apa alat transportasi perdagangan pada masa Hindu Buddha di Indonesia? Salah satunya yaitu kapal dagang besar bercadik ganda.
ADVERTISEMENT
Masuknya Hindu Buddha melalui jalur perdagangan juga dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang sangat strategis. Sehingga sering menjadi jalur perdagangan maupun bidang pelayaran yang menjadikan Indonesia berkembang pesat.
Dikutip dari buku Model Silabus Sejarah SMA karya Tim Penulis, di bawah ini ada alat transportasi untuk berdagang pada masa Hindu Buddha.
Alat Transportasi Perdagangan pada Masa Hindu Buddha
Pada masa Hindu Buddha, masyarakat yang melakukan perdagangan menggunakan berbagai macam alat transportasi. Alat transportasi perdagangan pada masa Hindu Buddha sendiri adalah kapal dagang besar bercadik ganda.
Orang-orang yang melakukan perdagangan pada waktu itu juga ada yang menggunakan perahu dengan dayung dan layar tanpa cadik. Alat transportasi ini bisa diketahui pada relief cerita Lalitavistara di dinding Borobudur.
ADVERTISEMENT
Relief di dinding Borobudur tersebut terdapat kereta kuda roda empat yang mengangkut kalangan bangsawan. Bahkan relief tersebut banyak menggambarkan berbagai alat tranportasi laut seperti kapal maupun perahu.
Alat transportasi laut pada masa Hindu Buddha lebih sering digunakan untuk membawa barang dagangan menyebrangi sungai. Berbeda dengan alat transportasi darat seperti kereta kuda untuk mengangkut barang dagangan.
Bukan hanya untuk mengangkut barang dagangan, transportasi tersebut juga digunakan untuk mengangkut penumpang. Hanya saja yang bisa menggunakan kereta kuda sebagai alat transportasi adalah para bangsawan.
Sebenarnya, gerobak atau pedati adalah alat yang lebih sering digunakan mengangkut barang dagangan di daratan. Gerobak maupun kedati tersebut tidak didorong oleh manusia, melainkan ditarik oleh kerbau atau sapi untuk laju yang lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Hampir semua kereta kuda yang ada lebih sering digunakan sebagai alat transportasi para bangsawan. Bahkan banyak kereta kuda yang tidak boleh digunakan untuk mengangkut barang-barang dagangan.
Istilah untuk kendaraan pada masa Hindu Buddha tersebut lebih mudah diketahui dalam Prasasti Masunghara dan Prasasti Parahu.
Alat transportasi perdagangan pada masa Hindu Buddha di Indonesia memang tersimpan erat dalam sejarah Nusantara. Apalagi bukti akan adanya alat transportasi tersebut bisa ditemukan di relief dinding Borobudur, Prasasti Parahu, dan Prasasti Masunghara. (DSI)