Konten dari Pengguna

Apa Isi Ultimatum Sekutu kepada Rakyat Surabaya? Ini Penjelasannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 September 2024 22:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa Isi Ultimatum Sekutu kepada Rakyat Surabaya, Foto: Unsplash.com/Stijn Swinnen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa Isi Ultimatum Sekutu kepada Rakyat Surabaya, Foto: Unsplash.com/Stijn Swinnen
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa isi ultimatum sekutu kepada rakyat Surabaya menjadi salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pada masa itu, Surabaya menjadi pusat pertempuran sengit antara pasukan Sekutu dan rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ultimatum ini adalah bagian dari upaya Sekutu untuk mengakhiri kekacauan dan mengembalikan ketertiban setelah proklamasi kemerdekaan.

Apa Isi Ultimatum Sekutu kepada Rakyat Surabaya?

Ilustrasi Apa Isi Ultimatum Sekutu kepada Rakyat Surabaya, Foto: Pixabay.com/Ana Krach
Sebelum mengungkap apa isi ultimatum sekutu kepada rakyat Surabaya, perlu diketahui bahwa ultimatum ini dikeluarkan setelah kematian Jenderal Mallaby.
Kematian ini memicu kemarahan Inggris, penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, yang akhirnya membuatnya mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945.
Ultimatum yang diberikan oleh Mayor Jenderal Mansergh ini bertujuan untuk mengatasi perlawanan di Surabaya dan memulihkan ketertiban. Selain itu, dalam ultimatum ini memiliki beberapa poin utama yang harus dipatuhi.
Dikutip dari laman kesbangpol.kulonprogokab.go.id, berikut beberapa poin tersebut.
Pertama, rakyat Indonesia diminta untuk menyerahkan seluruh persenjataan mereka dan menghentikan perlawanan terhadap pasukan AFNEI (Anglo-French Netherlands East Indies) serta administrasi NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
ADVERTISEMENT
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, ancaman serangan besar-besaran dari darat, laut, dan udara akan dilancarkan terhadap Surabaya.
Kedua, ultimatum tersebut mewajibkan semua pemimpin bangsa dan pemuda di Surabaya untuk berkumpul di lokasi yang telah ditentukan pada tanggal 10 November 1945, sebelum pukul 06.00 pagi.
Langkah ini bertujuan untuk mengatur dan menegakkan kontrol di kawasan tersebut. Namun, ultimatum ini tidak diindahkan oleh rakyat Surabaya.
Akibatnya, pada 10 November 1945, terjadi Pertempuran Surabaya yang berlangsung selama hampir tiga minggu.
Serangan balasan dari Inggris, yang dimulai pada 10 November dengan bantuan pesawat tempur, berhasil merebut sebagian besar kota dalam waktu singkat.
Pasukan Republik, yang kekurangan persenjataan, melawan dengan gigih selama tiga minggu. Ribuan penduduk terpaksa mengungsi ke pedesaan untuk menyelamatkan diri.
ADVERTISEMENT

Dampak dari Pertempuran Surabaya

Ilustrasi Pertempuran Surabaya, Foto: Pexels.com/Suryatno
Pertempuran ini mengakibatkan banyak korban jiwa. Perkiraan menunjukkan bahwa antara 6.300 hingga 15.000 orang Indonesia meninggal dunia, sementara sekitar 200.000 orang melarikan diri dari kota yang hancur.
Di sisi Inggris, tercatat 295 korban dari British Indian yang tewas atau hilang.
Konflik berdarah ini memicu perlawanan yang lebih luas di seluruh Indonesia. Semangat juang dan pengorbanan rakyat Surabaya memotivasi perjuangan di seluruh negeri, dan tanggal 10 November akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
Peringatan ini dirayakan sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Memahami apa isi ultimatum Sekutu kepada rakyat Surabaya memberikan wawasan tentang betapa pentingnya peristiwa ini dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ultimatum tersebut mencerminkan ketegangan tinggi dan strategi militer yang digunakan oleh Sekutu untuk mengatasi perlawanan yang semakin meluas.
Pertempuran yang terjadi setelah ultimatum ini menjadi titik balik penting dalam perjuangan rakyat Indonesia dan melahirkan peringatan Hari Pahlawan sebagai penghormatan terhadap pengorbanan dan jasa para pejuang kemerdekaan. (Khoirul)