Konten dari Pengguna

Apa Itu Belis? Ini Pengertian dan Maknanya di Nusa Tenggara Timur

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Januari 2025 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa itu belis. Foto: Pexels.com/Durga prasad muddana
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa itu belis. Foto: Pexels.com/Durga prasad muddana
ADVERTISEMENT
Apa itu belis? Pertanyaan ini sering muncul ketika membahas tradisi adat di Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
Tradisi ini memiliki peran penting dalam sistem sosial dan budaya masyarakat di wilayah tersebut. Tidak hanya menjadi bagian dari pernikahan, belis juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun.

Apa Itu Belis dari NTT

Ilustrasi Apa itu belis. Foto: Pexels.com/Luis Quintero
Apa itu belis? Belis adalah tradisi adat pernikahan khas Nusa Tenggara Timur yang melibatkan pemberian atau mas kawin dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan.
Mengutip dari ejournal.undiksha.ac.id, mas kawin ini dapat berupa uang, hewan seperti kerbau atau kuda, hingga barang berharga seperti gading gajah.
Belis menjadi wujud penghormatan kepada pihak perempuan yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam adat dan budaya setempat.
Tradisi belis memiliki makna mendalam sebagai simbol ikatan keluarga antara kedua belah pihak. Pemberian ini tidak hanya berfungsi sebagai syarat adat, tetapi juga sebagai tanda penghargaan terhadap martabat perempuan.
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat NTT, perempuan dipandang sebagai pusat kehidupan yang memiliki peran penting dalam melanjutkan garis keturunan, sehingga belis mencerminkan penghormatan terhadap peran tersebut.
Makna belis juga berhubungan erat dengan nilai-nilai perkawinan yang dianggap sakral.
Dalam adat NTT, pernikahan tidak hanya menyatukan dua individu, tetapi juga menghubungkan dua keluarga besar.
Pemberian belis menegaskan komitmen pihak laki-laki untuk menjaga hubungan harmonis dengan keluarga perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan bukan sekadar urusan pribadi, melainkan tanggung jawab sosial yang melibatkan banyak pihak.
Berbagai daerah di NTT memiliki bentuk belis yang beragam. Di Manggarai, belis sering berupa kerbau yang memiliki makna sebagai lambang kekuatan dan kemakmuran.
Sementara itu, di Sikka, belis dapat berupa gading gajah yang dianggap sebagai simbol status sosial. Tradisi ini terus dijaga dengan berbagai penyesuaian, sehingga tetap relevan dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, tradisi belis juga menghadapi tantangan, terutama dari segi biaya yang sering dianggap memberatkan.
Banyak keluarga yang harus mengeluarkan usaha besar untuk memenuhi syarat belis, sehingga menjadi isu sosial yang perlu mendapat perhatian. Namun, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam belis tetap menjadi alasan mengapa tradisi ini dipertahankan hingga kini.
Belis adalah bagian penting dari identitas budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur. Melalui tradisi ini, hubungan kekeluargaan, penghormatan terhadap perempuan, dan nilai-nilai adat terus dilestarikan.
Secara keseluruhan, apa itu belis tidak hanya menjawab pertanyaan tentang sebuah tradisi, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. (Khoirul)