Konten dari Pengguna

Apa itu Kebijakan Sanering? Ini Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Oktober 2023 22:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kebijakan sanering adalah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebijakan sanering adalah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kebijakan sanering adalah pemotongan nilai uang yang dilakukan tanpa mengurangi nilai harga gua menurunkan daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tujuan kebijakan sanering umumnya untuk menekan laju inflasi, mengendalikan harga, serta meningkatkan nilai mata uang.
Berikut akan dibahas mengenai pengertian kebijakan sanering dan riwayat pemberlakuan sanering di Indonesia.

Pengertian Sanering

Ilustrasi kebijakan sanering adalah. Foto: Pixabay
Berdasarkan buku Manajemen Keuangan Internasional karya Darmawan, sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, atau reorganisasi.
Sementara menurut laman website resmi Bank Indonesia, sanering adalah pemotongan uang dalam kondisi ekonomi yang tidak sehat, dimana yang dipotong hanya nilai uang.
Contoh kebijakan sanering adalah ketika uang Rp100.000 mendapat penurunan nilai menjadi Rp10.000. Nantinya, jumlah barang yang bisa dibeli dengan nilai uang yang baru akan jauh lebih sedikit dengan nilai uang yang lama.

Riwayat Sanering di Indonesia

Indonesia tercatat pernah menjalani tiga kali melakukan kebijakan sanering, yaitu pada tahun 1950, 1959, dan 1965. Berikut rinciannya.
ADVERTISEMENT

1. Sanering tahun 1950

Tujuan dilakukan sanering pada masa itu, yaitu untuk mengatasi situasi perekonomian Indonesia yang saat itu sedang terpuruk karena perekonomian yang belum tertata pasca kemerdekaan RI.
Indonesia ketika itu memiliki hutang yang menumpuk, inflasi yang tinggi, serta harga juga melambung tinggi. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan sanering yang diberi nama gunting syafruddin.
Kebijakan sanering di masa itu dianggap tidak tepat karena membuat masyarakat semakin menderita. Selain itu, hanya menguntungkan pihak pemerintah saja.

2. Sanering tahun 1959

Ilustrasi kebijakan sanering adalah. Foto: Pixabay
Sanering dilakukan untuk menekan laju inflasi dan menutup utang pemerintah di bank. Caranya adalah dengan pembekuan simpanan giro dan deposito yang diganti dengan simpanan jangka panjang oleh pemerintah.
Namun dampaknya, banyak bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Hingga pada akhirnya, pemerintah mengeluarkan PERPU No. 2 dan No. 3 yang isinya adalah melakukan penurunan nilai rupiah dan pembekuan simpanan di bank.
ADVERTISEMENT

3. Sanering tahun 1965

Pada tahun ini, sanering dilakukan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar akibat inflasi yang telah berubah menjadi hyperinflasi.
Sayangnya, sekali lagi kebijakan sanering tidak membuahkan hasil yang signifikan karena justru memicu terjadinya depresiasi nilai rupiah secara terus menerus.
Demikian pengertian kebijakan sanering dan riwayat pemberlakuan sanering di Indonesia. (SP)