Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Dimaksud dengan Teori Polarisasi Ekonomi? Ini Penjelasannya
18 April 2023 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori polarisasi ekonomi sering menjadi pembahasan menarik dalam bidang persebaran penduduk.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Cerdas Menjawab Soal Geografi oleh Jaka Firman P, teori polarisasi ekonomi dikemukakan oleh Gunar Myrdal.
Ia mengatakan bahwa setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik tersendiri untuk tenaga buruh dari pinggiran.
Pengertian Teori Polarisasi Ekonomi
Gunnar Myrdal menjelaskan bahwa setiap daerah mempunyai suatu daya tarik untuk masuknya tenaga kerja , barang perdagangan, dan modal. Hal tersebut semakin berkembang dan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Contohnya yaitu konsep kota dan desa. Teori ini menggambarkan bahwa kota menjadi pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi orang yang tinggal di desa.
Dampak Teori Polarisasi Ekonomi
Teori ini dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif biasa disebut juga spread effect. Beberapa dampak positif tersebut adalah kesempatan bekerja lebih banyak, upah buruh meningkat, dan dapat memasarkan bahan mentah.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, dampak negatif juga disebut dengan backwash effect. Beberapa diantaranya yaitu meningkatnya kriminalitas, kerusakan lingkungan, krisis iklim, dan ketimpangan.
Faktor Penyebab Pusat Pertumbuhan
Sebuah wilayah dapat menjadi pusat pertumbuhan tentu didukung oleh adanya faktor penyebab. Beberapa diantaranya yaitu:
1. Sumber Daya
Sebuah wilayah yang mempunyai sumber daya alam lebih banyak tentu mempunyai potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan. Misalnya daerah tambang menjadi daya tarik tersendiri berupa penyerapan tenaga dan peningkatan pendapatan.
Selain sumber daya alam, sumber daya manusia juga menjadi faktor. Pasalnya, untuk bisa mengelola dan mengembangkan suatu wilayah diperlukan tenaga ahli yang profesional dan kapabel dalam jumlah cukup.
2. Kondisi Wilayah
Lokasi wilayah yang strategis tentu lebih mudah untuk distribusi barang maupun transportasi sehingga berpotensi untuk menjadi pusat pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, wilayah yang mempunyai fasilitas penunjang juga lebih berpotensi menjadi pusat pertumbuhan. Fasilitas penunjang tersebut antara lain jaringan internet, bahan bakar, jalan raya, rumah sakit, komunikasi, dan lain sebagainya.
Itulah sekilas penjelasan mengenai teori polarisasi ekonomi dan faktor penyebab dari pusat pertumbuhan. (LAU)