Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apakah Batu Malin Kundang Asli? Ini Jawabannya
17 Oktober 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat, selama ini dipercaya sebagai hasil kutukan dari legenda terkenal Malin Kundang. Namun, muncul pertanyaan penting di benak banyak orang apakah batu Malin Kundang asli atau tidak.
ADVERTISEMENT
Selain memiliki daya tarik yang kuat, cerita Malin Kundang sangat melekat dan menjadi salah satu legenda paling terkenal di Indonesia
Sejarah Batu Malin Kundang
Dikutip dari situs stekom.ac.id, apakah batu Malin Kundang asli? Jawabannya adalah tidak. Batu tersebut bukan hasil kutukan, melainkan buatan manusia yang dibuat pada tahun 1980-an oleh Dasril Bayras dan Ibenzani Usman.
Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Setelah menjadi kaya raya, Malin kembali ke kampung halamannya tetapi menolak mengakui ibunya yang hidup dalam kemiskinan.
Malin pada akhirnya dikutuk menjadi batu oleh ibunya karena durhaka. Mengutip dari jurnal Lingua Didaktika, Ronidin (2011:114-125), legenda ini mengandung pesan moral yang kuat tentang pentingnya menghormati orang tua.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, batu yang dianggap sebagai Malin Kundang yang dikutuk sebenarnya adalah hasil karya manusia.
Dikutip dari situs stekom.ac.id, Dasril Bayras dan Ibenzani Usman menciptakan patung berbentuk manusia tertelungkup di Pantai Air Manis dengan tujuan menjadikannya sebagai daya tarik wisata.
Struktur batu tersebut menggambarkan akhir tragis dari legenda Malin Kundang dan menjadi simbol visual yang kuat dari cerita tersebut.
Fakta Keaslian Batu Malin Kundang
Meskipun batu tersebut adalah buatan manusia, kisah dan pesan moral dari legenda Malin Kundang tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Minangkabau .
Keaslian batu itu sebagai artefak kutukan mungkin tidak terbukti, tetapi legenda tersebut telah mengakar kuat dalam budaya lokal dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Meskipun secara ilmiah batu ini hanyalah patung buatan, tetapi batu Malin Kundang tetap berfungsi sebagai simbol moral yang mengingatkan kita pada konsekuensi dari perilaku yang tidak menghormati orang tua.
Selain itu, batu ini juga menjadi destinasi wisata yang populer, menarik banyak pengunjung yang penasaran dengan cerita di balik legenda tersebut.
Jadi, apakah batu Malin Kundang asli? Secara teknis, batu ini bukan hasil kutukan, melainkan patung buatan manusia.
Namun, hal ini tidak mengurangi makna budaya dan moral yang melekat pada legenda tersebut. Baik sebagai kisah peringatan maupun objek wisata, Batu Malin Kundang tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan tradisi Indonesia. (Echi)
ADVERTISEMENT