Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apakah Kisah Siti Nurbaya Nyata? Ini Penjelasannya
12 Oktober 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah Siti Nurbaya telah menjadi salah satu cerita yang melegenda dalam sastra Indonesia. Banyak orang bertanya-tanya apakah kisah Siti Nurbaya nyata atau hanya fiksi belaka.
ADVERTISEMENT
Mengutip Journal ISI, Russel Akbar Fauzi, dkk. (2016: 138), Sinetron Siti Nurbaya pernah ditayangkan di TVRI pada tahun 1991/1992 dan disutradarai oleh Dedi Setiadi. Serial ini terdiri dari empat episode, masing-masing berdurasi 60 menit.
Sejumlah bintang besar turut membintangi sinetron ini, seperti Novia Kolopaking, Gusti Randa, HIM Damsyik, dan Niniek L. Karim. Kisah tersebut mendapat banyak perhatian karena mengangkat isu-isu perempuan Minangkabau yang tetap relevan hingga kini.
Apakah Kisah Siti Nurbaya Nyata?
Apakah kisah Siti Nurbaya nyata? Tidak. Siti Nurbaya adalah novel fiksi karya Marah Rusli yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, Jakarta pada tahun 1922. Pada masanya, novel ini dijadikan bacaan wajib di sekolah-sekolah.
Walaupun Siti Nurbaya adalah karangan fiksi, tetapi cerita ini terinspirasi dari keadaan sosial yang nyata pada masanya. Cerita ini menggambarkan realitas sosial di mana perjodohan paksa sering terjadi dalam masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karena popularitasnya, Siti Nurbaya seolah-olah hidup sebagai cerita nyata di Padang. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa ikon atau monumen yang terkait erat dengan kisah tersebut.
Sekilas Kisah Siti Nurbaya
Novel ini mengisahkan cinta Siti Nurbaya dan Samsul Bahri yang terhalang oleh perjodohan. Cerita dimulai ketika Siti Nurbaya terpaksa menerima lamaran Datuk Maringgih karena adanya utang-piutang antara ayahnya dan Datuk Maringgih.
Setelah Siti Nurbaya menikah, Samsul Bahri meninggalkan pendidikannya dan bergabung dengan tentara Belanda, kemudian mengubah namanya menjadi Mas.
Beberapa tahun kemudian, Samsul Bahri kembali ke tanah kelahirannya setelah adanya kasus penerapan pajak (belasting) oleh Belanda yang memicu perlawanan di Sumatera Barat.
Kepulangannya juga bertujuan untuk membalas dendam pada Datuk Maringgih. Pada akhirnya, Datuk Maringgih tewas di tangan Samsul Bahri, dan Samsul Bahri pun meninggal di sebuah rumah sakit di Padang.
ADVERTISEMENT
Demikianlah pembahasan mengenai apakah kisah Siti Nurbaya nyata. Novel ini membawa pesan penting tentang kebebasan memilih pasangan hidup dan kritik terhadap ketidakadilan sosial pada perempuan .