Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apakah Kota Saranjana Itu Nyata? Ini Penjelasannya
20 Oktober 2024 10:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keberadaan Kota Saranjana membuat penasaran banyak orang, terutama para penggemar cerita-cerita mistis di Indonesia. Apalagi belum lama ini telah rilis sebuah film horor yang dirilis oleh DHF Entertainment pada 26 Oktober 2023 kemarin.
Film horor berjudul Saranjana ini tentu membuat banyak orang mempertanyakan apakah kota Saranjana ini memang benar ada atau hanya khayalan semata.
Apakah Kota Saranjana itu Nyata?
Untuk menjawab apakah Kota Saranjana itu nyata perlu memperhatikan beberapa pendapat berikut ini.
Sebenarnya, cerita tentang kota Saranjana muncul dari wilayah Kalimantan Selatan, tepatnya di daerah Pulau Laut, Kotabaru. Menurut cerita yang berkembang, kota ini dihuni oleh penduduk yang makmur dengan teknologi canggih.
Mengutip dari artikel jurnal berjudul Saranjana in Historical Record: The City’s Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan Selatan, Mansyur (2018:14) menyebutkan bahwa keberadaan kota Saranjana adalah sebuah fakta.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut berdasarkan peta yang digambarkan oleh Salomon Muller, seorang naturalis Jerman pada tahun 1845.
Ia menggambarkan peta daerah pesisir dan pedalaman Kalimantan berjudul Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermaing tot behoorende de zuidelijke Reize in het gedelte van Borneo.
Pada peta tersebut terdapat tulisan yang menyebutkan wilayah bernama Tandjong Serandjana.
Versi lain menyebutkan bahwa kisah Kota Saranjana berhubungan erat dengan legenda Kerajaan Pulau Halimun. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Pakurindang yang memiliki dua anak, Sambu Batung dan Sambu Ranjana.
Saat kedua anaknya bertengkar, Raja Pakurindang mencoba mendamaikan mereka dengan membagi kekuasaan.
Sambu Batung diberi kuasa untuk memimpin alam manusia dengan cara bereinkarnasi sebagai Gunung Sebatung, sedangkan Sambu Ranjana diberi kuasa untuk membangun, tinggal, dan memimpin kota gaib di Saranjana.
ADVERTISEMENT
Menurut legenda, kota ini adalah tempat yang sangat maju, tetapi hanya orang-orang tertentu yang mampu melihatnya.
Masyarakat Borneo percaya bahwa sebagian besar orang yang dengan sengaja mencoba mencari Saranjana tidak akan pernah menemukannya. Keyakinan ini telah menjadi mitos yang luas di kalangan masyarakat.
Jadi, apakah kota Saranjana itu nyata? Meskipun saat ini keberadaannya tidak pernah ditemukan di peta Indonesia, tetapi kebenarannya masih mengundang banyak versi yang berbeda. (Nsrudin)