Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Apakah Tradisi Kupatan Tetap Perlu Dilakukan di Masa Kini?
18 Juni 2024 22:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kupatan merupakan salah satu tradisi Indonesia yang mempunyai kaitan dengan lebaran, tepatnya Hari Raya Idulfitri. Sebenarnya, apakah tradisi Kupatan tetap perlu dilakukan oleh masyarakat di masa kini?
ADVERTISEMENT
Tradisi Kupatan tetap perlu dilakukan oleh masyarakat di masa kini. Salah satu alasan diperlukannya pelaksanaan tradisi Kupatan adalah guna menjaga kelestarian tradisi sehingga tidak hilang termakan zaman.
Apakah Tradisi Kupatan Tetap Perlu Dilakukan di Masa Kini?
Indonesia sebagai negeri yang kaya dengan budaya mempunyai berbagai macam tradisi mengenai hari besar. Salah satu contoh adalah tradisi Kupatan yang biasa muncul saat Hari Raya Idulfitri di wilayah Pulau Jawa.
Mengutip dari buku Etnomatematika: Kajian Etnomatematika pada Budaya Indonesia, Budiarto, dkk. (2022: 57), Kupatan merupakan suatu bentuk tradisi yang umum dilakukan masyarakat Indonesia, khususnya di daerah Lamongan pada masa Idulfitri.
Tradisi tersebut telah dilakukan oleh masyarakat Lamongan, Rembang, dan berbagai wilayah Pulau Jawa sejak zaman dahulu. Lantas, apakah tradisi Kupatan tetap perlu dilakukan oleh masyarakat masa kini?
ADVERTISEMENT
Jika menilik dari ajaran Islam, tidak ada keharusan atau kewajiban untuk melakukan Kupatan karena itu memang bukan ajaran agama. Namun, berbeda jika melihat dari sudut pandang tradisi sebagai bagian budaya bangsa Indonesia.
Jika melihat dari sudut pandang tradisi, Kupatan tetap perlu dilakukan oleh masyarakat masa kini. Tujuannya, agar tradisi tersebut dapat terus lestari sehingga generasi mendatang tetap mengetahuinya dan Kupatan tidak termakan oleh zaman.
Prosesi Berlangsungnya Tradisi Kupatan di Indonesia
Kupatan yang menjadi bagian dari tradisi Hari Raya Idulfitri di Indonesia memiliki kaitan dengan ketupat. Ketupat adalah makanan dari beras yang dimasukkan ke anyaman daun kelapa.
Ketupat mirip dengan lontong, tetapi berbeda bentuk. Ketupat mempunyai bentuk belah ketupat dan dibungkus dengan daun kelapa, sedangkan lontong memiliki bentuk lonjong dan biasanya dibungkus dengan daun pisang.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Sastra Maritim, Anoegrajekti, dkk. (2022: 95), tradisi Kupatan masyarakat Rembang dilaksanakan pada hari ketujuh bulan Syawal. Hari tersebut adalah hari ketujuh setelah Idulfitri.
Setiap wilayah di Indonesia memiliki prosesi Kupatan yang berbeda-beda, antara lain:
Terlepas dari keberagaman prosesi Kupatan, sebenarnya apakah tradisi Kupatan tetap perlu dilakukan di masa kini? Jawabannya adalah ya, karena merupakan upaya melestarikan budaya daerah dan dapat menjaga hubungan baik antarsesama bangsa Indonesia. (AA)