Konten dari Pengguna

Apakah Zombie Itu Nyata? Ini Jawaban dan Penjelasannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 Oktober 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apakah zombie itu nyata? (Pexels/Cottonbro studio)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apakah zombie itu nyata? (Pexels/Cottonbro studio)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang yang mempertanyakan apakah zombie itu nyata. Fenomena zombie seringkali muncul dalam film, buku, dan video game sebagai makhluk hidup yang bangkit dari kematian. Namun, seberapa realistiskah konsep zombie dalam kehidupan nyata?
ADVERTISEMENT
Banyak spekulasi tentang kemungkinan keberadaan zombie, terutama dalam konteks ilmu pengetahuan dan budaya. Beberapa tradisi dan kepercayaan lokal mengisahkan makhluk yang memiliki ciri seperti zombie.

Apakah Zombie itu Nyata?

Ilustrasi apakah zombie itu nyata? (Pexels/Cottonbro studio)
Apakah zombie itu hanya sebatas fiksi atau memang ada dalam kehidupan nyata? Untuk menjawab pertanyaan apakah zombie itu nyata, penting untuk memahami asal-muasal dari kata zombie itu sendiri.
Mengutip dari unika.ac.id, zombie merupakan istilah yang merujuk pada kondisi makhluk hidup yang tidak hidup tetapi juga tidak mati. Biasanya zombie digambarkan sebagai sosok yang suka memangsa manusia.
Konsep zombie sebenarnya memiliki akar sejarah dalam beberapa tradisi kebudayaan. Salah satu sumber utamanya adalah kepercayaan Vodou dari Haiti yang menyebutkan bahwa seseorang bisa dihidupkan kembali menjadi zombie melalui ritual magis.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak sesuai dengan gambaran zombie dalam film, mitos ini tetap menginspirasi cerita-cerita tentang makhluk tanpa jiwa yang berjalan di antara orang hidup.
Dalam dunia medis, ada beberapa kondisi yang kadang disalahartikan sebagai bukti keberadaan zombie. Salah satu contohnya adalah "Sindrom Cotard”. Pada kondisi ini, seseorang percaya bahwa mereka sudah mati atau kehilangan bagian tubuhnya.
Meski terdengar menyeramkan, ini adalah gangguan psikologis yang langka dan bisa diobati dengan pendekatan medis yang tepat.
Sementara itu, berdasarkan kajian ilmiah, zombie seperti yang sering kita lihat di media adalah fiksi belaka.
Meski demikian, ada beberapa fenomena di alam yang bisa menyerupai perilaku zombie. Misalnya, parasit seperti Ophiocordyceps unilateralis yang menginfeksi semut.
Virus ini dapat memanipulasi perilaku semut hingga menyerupai zombie. Namun, ini terbatas pada dunia serangga dan tidak berlaku pada manusia.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan juga telah mempelajari efek dari neurotoksin tertentu, seperti tetrodotoxin yang ditemukan pada ikan buntal yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan menurunkan aktivitas otak seseorang hingga tampak seperti mati.
Akan tetapi, efek ini bersifat sementara dan orang tersebut bisa kembali pulih.
Dengan kata lain, walaupun ada fenomena alam yang bisa menyerupai zombie dalam beberapa aspek, tetapi tidak ada bukti nyata yang menunjukkan keberadaan zombie seperti yang sering ditampilkan di layar kaca.
Jadi, apakah zombie itu nyata? Jika merujuk pada bukti ilmiah yang ada, zombie yang digambarkan seperti dalam film dan cerita tidaklah nyata.
Meskipun beberapa tradisi budaya dan fenomena medis dapat menyerupai konsep zombie, pada dasarnya mereka tetap merupakan bagian dari mitos dan fiksi. (Nsrudin)
ADVERTISEMENT