Arab Spring, Gelombang Revolusi yang Dipelopori Mohamed Bouazizi

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
7 Maret 2024 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi arab spring adalah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi arab spring adalah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arab Spring adalah serangkaian gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di Timur Tengah pada musim semi di tahun 2011 yang menjadi asal mula namanya.
ADVERTISEMENT
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai seluk-beluk Arab Spring atau Musim Semi Arab yang dampak politik dan sosialnya masih signifikan hingga saat ini.

Mengenal Arab Spring

Ilustrasi arab spring adalah. Foto: Pexels
Menurut laman History, Arab Spring adalah serangkaian pemberontakan pro-demokrasi yang melanda berbagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Arab Spring adalah berbagai kelompok unjuk rasa dan protes yang tidak berkaitan satu sama lain, tetapi pada akhirnya mampu mengakibatkan pergantian rezim di beberapa negara.
Arab Spring dimulai pada 17 Desember 2010 ketika seorang pemuda Tunisia yang menjual sayuran, membakar dirinya sendiri untuk memprotes pelecehan yang dilakukan polisi.
Mohamed Bouazizi meninggal pada 4 Januari 2011, tetapi aksinya justru memicu rakyat Tunisia untuk memprotes biaya hidup dan presiden otoriter Zine El Abidine Ben Ali.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Ben Ali berakhir 10 hari kemudian setelah 23 tahun memimpin. Dia sekaligus menjadi pemimpin pertama negara Arab yang terusir oleh protes rakyat.
Protes tersebut menginspirasi gelombang pemberontakan ke seluruh Arab hingga masyarakat memilih bangkit untuk memprotes otoritarianisme, korupsi, dan kemiskinan.
Laman Al Jazeera mengungkap bahwa Mesir memulai aksi demonstrasi di Kairo, Alexandria, dan kota lain pada 25 Januari 2011 untuk menuntut lengsernya Presiden Hosni Mubarak.
Kemudian di Bahrain, para demonstran mengambil alih bundaran Pearl Square di ibu kota yang kemudian diberi nama Tahrir Square pada 15 Februari untuk menuntut monarki konstitusional.
Pada hari yang sama, aksi melawan pemerintah di Kota Benghazi berakhir ricuh dan Muammar Gaddafi bertekad untuk memburu orang-orang yang menentangnya.
ADVERTISEMENT
Pemberontakan berubah menjadi perang saudara setelah angkatan udara Prancis, Inggris, dan Amerika membantu melawan Gaddafi.
Suriah juga ikut tenggelam dalam perang saudara ketika pemerintah justru menindas dengan kejam pemuda yang menyerukan reformasi demokratis. Perang Suriah juga lah yang memicu kebangkitan kelompok ISIS.
Pada 27 Februari 2012 di Yaman, Ali Abdullah Saleh yang telah memerintah Yaman selama 33 tahun, akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada Abdrabuh Mansur Hadi setelah terjadi protes selama satu tahun.
Terakhir, Assad bersama Iran mendapat bantuan dari Rusia untuk melakukan serangan terhadap pemberontak Suriah pada 30 September 2015 sehingga menyebabkan kemenangan al-Assad setelah pertempuran panjang selama 10 tahun.
Demikian adalah penjelasan mengenai pengertian dan peristiwa apa saja yang terjadi saat Arab Spring atau Musim Semi Arab. (SP)
ADVERTISEMENT