Konten dari Pengguna

Asal Daerah Pattimura sebagai Pahlawan Berdarah Bangsawan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Februari 2024 22:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asal daerah Pattimura, sumber foto: el jusuf by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asal daerah Pattimura, sumber foto: el jusuf by pexels.com
ADVERTISEMENT
Kapitan Pattimura merupakan salah satu pahlawan nasional yang sosoknya dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Asal daerah Pattimura sebagai pahlawan berdarah bangsawan adalah Negeri Haria, Saparua, Maluku.
ADVERTISEMENT
Pattimura dikenal karena perjuangannya melawan dan mengusir penjajah Belanda dari Bumi Nusantara. Karena jasa-jasanya yang sangat besar untuk Indonesia, beliau dijadikan simbol rakyat Maluku dan pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari buku Biografi Pahlawan Kusuma Bangsa karya Ria L, di bawah ini ada profil lengkap Pattimura yang bisa dipelajari.

Asal Daerah Pattimura

Ilustrasi asal daerah Pattimura, sumber foto: AL FARIZ by pexels.com
Kapitan Pattimura adalah panggilan akrabnya di mana nama aslinya, yaitu Thomas Matulessy. Asal daerah Pattimura sendiri adalah Negeri Haria, Saparua, Maluku. Beliau lahir di sana tahun 1783.
Pattimura lahir dari ayah bernama Antoni Matulessy, seorang putra Kasimiliali Pattimura Matulessy. Perlu diketahui bahwa Pattimura memiliki darah bangsawan atau kerajaan dari Raja Sahulau, letaknya di Teluk Seram bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Pada 1798, wilayah Maluku dikuasai oleh pasukan Inggris, padahal sebelumnya dikuasai oleh Belanda. Ketika pemerintahan Inggris berlangsung, Pattimura sempat masuk ke dinas militer Inggris dan memiliki pangkat Sersan.
Setelah 18 tahun pemerintahan Inggris di Maluku, Belanda kembali lagi berkuasa tahun 1816. Begitu pemerintahan Belanda berkuasa kembali, rakyat Maluku langsung mengalami penderitaan yang teramat dalam.
Tidak tahan menerima tekanan-tekanan dari Belanda, akhirnya rakyat Maluku sepakat mengadakan perlawanan untuk membebaskan diri. Awalnya perlawanan terjadi di Saparua, namun dengan cepat merembet ke daerah lainnya di seluruh Maluku.
Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura dipilih oleh rakyat untuk memimpin perlawanan di Saparua. Pada 16 Mei 1817, terjadi suatu pertempuran yang sangat luar biasa dan berhasil merebut Benteng Duurstede.
ADVERTISEMENT
Selama tiga bulan, benteng tersebut berhasil dikuasai oleh pasukan Kapitan Pattimura, namun Belanda tidak menyerah begitu saja. Belanda justru melakukan operasi besar-besaran dengan pasukan lebih banyak yang disertai persenjataan lebih modern.
Akhirnya, pasukan Pattimura dipukul mundur dan berhasil ditangkap Belanda di sebuah rumah di Siri Sori. Daripada bekerja sama dengan pemerintah Belanda, Kapitan Pattimura lebih memilih untuk gugur di tiang gantung sebagai putra bangsa.
Itulah penjelasan lengkap tentang asal daerah Pattimura serta perjuangan yang gigih melawan penjajahan Belanda di Maluku. (DSI)