Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Asal-usul Bika Ambon: Sejarah dan Keunikan Kue Tradisional dari Medan
3 November 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam buku Bunga Angin Portugis di Nusantara , Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner.
Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana bisa bernama Bika Ambon.
Asal-usul Bika Ambon
Dengan memahami asal usul Bika Ambon, masyarakat dapat lebih menghargai keragaman kuliner Indonesia serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti kebersamaan dan perayaan.
Kue ini juga melambangkan identitas daerah, yang menunjukkan bagaimana bahan-bahan lokal dapat diolah menjadi hidangan yang lezat dan unik.
ADVERTISEMENT
Bika Ambon adalah salah satu kue tradisional yang terkenal dari Medan, Sumatera Utara. Meski namanya mengandung kata "Ambon," kue ini sebenarnya tidak berasal dari Ambon, melainkan dari Medan.
Asal-usul Bika Ambon memiliki sejarah yang menarik, yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner Indonesia. Kue ini dikenal sejak zaman kolonial Belanda.
Konon, Bika Ambon diciptakan oleh para perantau yang membawa resep dari Maluku. Kue ini awalnya dibuat sebagai sajian dalam berbagai acara dan perayaan, namun seiring waktu, popularitasnya semakin meluas dan menjadi salah satu makanan khas Medan.
Keunikan Bika Ambon terletak pada teksturnya yang lembut dan kenyal, serta cita rasa yang khas, berkat penggunaan bahan-bahan alami seperti tepung sagu, santan, gula, dan ragi.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan Bika Ambon tidak bisa dianggap sepele. Kue ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran, karena adonan harus difermentasi sebelum dipanggang. Proses fermentasi ini memberikan Bika Ambon rasa yang unik dan aroma yang menggugah selera.
Selain itu, lapisan kuning keemasan pada bagian atas kue juga menjadi ciri khas tersendiri, yang dihasilkan dari campuran kunir atau pandan yang memberikan warna dan aroma yang khas.
Bika Ambon juga sering disajikan dengan berbagai varian rasa, seperti pandan, cokelat, dan durian. Varian-varian ini menambah daya tarik kue ini di kalangan pecinta kuliner.
Tidak hanya enak, Bika Ambon juga dianggap sebagai simbol persatuan dan kebersamaan, sering dihidangkan dalam acara keluarga atau perayaan adat.
Seiring berkembangnya zaman, Bika Ambon semakin dikenal luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara. Banyak wisatawan yang mencari Bika Ambon sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Medan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kue ini tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya Medan yang patut dilestarikan. Kue ini menggambarkan kekayaan budaya di Indonesia, serta menjadi simbol dari tradisi yang terus hidup di tengah perubahan zaman.
Dengan keunikan sejarah dan asal usul bika ambon yang menarik, tidak heran jika makanan ini menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Medan. (Yln)
Baca juga: Asal Usul Pempek, Makanan Khas Palembang