Konten dari Pengguna

Asal-Usul Bledug Kuwu Menurut Legenda Masyarakat Grobogan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
6 Juli 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Sekedar Ilustrasi: Asal-Usul Bledug Kuwu. Sumber: Elina Sazonova/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Sekedar Ilustrasi: Asal-Usul Bledug Kuwu. Sumber: Elina Sazonova/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernah mendengar tentang fenomena alam Bledug Kuwu di Grobogan? Bledug Kuwu sering disamakan dengan terjadinya Lumpur Lapindo di Sidoarjo. Namun, bagi masyarakat Grobogan asal-usul Bledug Kuwu berdasarkan legenda Dewata Cengkar dan Ajisaka.
ADVERTISEMENT
Penjelasan selengkapnya, simak di sini!

Legenda Asal-Usul Bledug Kuwu

Foto Hanya Sekedar Ilustrasi: Asal-Usul Bledug Kuwu. Sumber: RDNE Stock project/Pexels.com
Sukandarrumidi dalam buku berjudul Geotoksikologi menjelaskan bahwa Bledug Kuwu merupakan sebuah kawah lumpur atau mud volcano yang berlokasi di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Lokasi ini menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi. Destinasi menarik bagi wisatawan adalah adanya letupan-letupan lumpur yang mengandung garam serta berlangsung terus-menerus selama 2-3 menit.
Asal-usul Bledug Kuwu berdasarkan legenda masyarakat Grobogan berhubungan erat dengan Laut Selatan. Konon katanya, Bledug Kuwu menjadi jalan pulang Jaka Linglung dari arah Laut Selatan menuju Medang Kamulan.
Pada pertengkaran antara Dewata Cengkar dan Ajisaka yang dimenangkan oleh Ajisaka. Dewata Cengkar melarikan diri ke kawasan Laut Selatan dan berubah menjadi seekor Bajul Putih alias Buaya Putih.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Ajisaka melanjutkan pemerintahan di Medang Kamulan. Kala itu Ajisaka kedatangan siluman naga yang bernama Jaka Linglung. Fisiknya buruk dan ia mengunjungi Ajisaka sekaligus mengaku sebagai anak Ajisaka.
Mengetahui hal tersebut Ajisaka memanfaatkan kesaktian Jaka Linglung untuk memusnahkan Dewata Cengkar yang ada di Laut Selatan. Jaka Linglung melaksanakan tugas yang diberikan Ajisaka.
Jaka Linglung berhasil membunuh Dewata Cengkar, kemudian ia membawa seikat rumput grinting wulung serta air laut yang rasanya asin sebagai bukti telah melakukan perintah Ajisaka dengan baik. Jaka Linglung akhirnya pulang lewat perut bumi.
Ia keluar dari wilayah Desa Ngambak kini adalah Kecamatan Kota Purwodadi, Jono di kawasan Tawangharjo, dan Grabagan, Crewek, serta Kuwu (ketiga lokasi ini masuk Kecamatan Kradenan).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya di Kuwu, konon Jaka Linglung melepaskan lelah dan tempat muncul Jaka Linglung dari perut bumi diyakini oleh masyarakat sebagai titik munculnya Bledug Kuwu yang masih ada hingga sekarang.
Semburan air asin dari Bledug Kuwu dimanfaatkan masyarakat untuk lokasi pembuatan garam. Selanjutnya, pada abad ke-17 masyarakat Kuwu bermata pencaharian petani garam.
Demikianlah asal-usul Bledug Kuwu menurut legenda masyarakat Grobogan yang menarik untuk diketahui. (eK)