Konten dari Pengguna

Asal-usul Gunung Kemukus, Telusuri Jejak Tradisi Kuno

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 September 2024 1:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Asal-usul Gunung Kemukus, Unsplash/Artem Sapegin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asal-usul Gunung Kemukus, Unsplash/Artem Sapegin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asal-usul Gunung Kemukus menyimpan cerita mistis yang telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Jawa Tengah selama berabad-abad.
ADVERTISEMENT
Dikenal dengan mitos-mitos dan legenda yang mengelilinginya, gunung ini menjadi pusat ritual yang menarik perhatian banyak orang, baik dari segi spiritual maupun sejarah.

Asal-usul Gunung Kemukus

Ilustrasi Asal-usul Gunung Kemukus, Unsplash/Diggity Dog
Mengutip situs sragenkab.go.id, asal-usul Gunung Kemukus tidak lepas dari legenda Pangeran Samudra yang melakukan syiar Agama Islam hingga di wilayah itu.
Menurut cerita, Pangeran Samudra adalah putra dari Prabu Brawijaya V, yang merupakan raja terakhir Kerajaan Majapahit dari salah satu selirnya.
Situasi Pangeran Samudra saat itu adalah masa-masa senja kerajaan Hindu seiring menguatnya pengaruh Kesultanan Demak Bintoro yang bercorak Islam.
Kesultanan Islam pertama di Jawa tersebut didirikan oleh Raden Patah, yang merupakan putra mahkota Prabu Brawijaya V, sehingga Pangeran Samudra dan Raden Patah masih mempunyai hubungan kekerabatan.
ADVERTISEMENT
Pangeran Samudra memutuskan untuk tinggal di Kesultanan Demak Bintoro untuk mendalami agama Islam pada Sunan Kalijogo.
Beberapa tahun kemudian, Sunan Kalijogo mengutus Pangeran Samudra untuk mengembara ke arah selatan menuju ke Gunung Lawu.
Sang Pangeran diminta untuk belajar kepada ulama-ulama Islam yang ditemui selama perjalanannya ke selatan.
Sunan Kalijogo berharap ilmu agama yang dimiliki Pangeran Samudra semakin lengkap sebagai bekalnya kelak dalam berdakwah Islam.
Selain berguru agama Islam, Pangeran Samudra juga ditugaskan untuk menyambungkan kembali tali silaturahmi dengan kerabat Majapahit yang tercerai-berai dan mendiami area sekitar Gunung Lawu.
Salah satunya adalah Kyai Ageng Gugur yang tinggal di Desa Pandan, di lereng Gunung Lawu.
Dari kisah asal-usul Gunung Kemukus, diketahui Pangeran Samudra singgah selama beberapa saat di pesanggrahan Kyai Ageng Gugur.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan restu, sang pangeran bermaksud untuk pulang kembali ke Demak Bintoro.
Pangeran Samudra telah berkhidmat dan bertekad bulat untuk menyebarkan agama Islam di sepanjang perjalanannya pulang.
Dalam perjalanan pulangnya itu, Pangeran Samudra diiringi oleh 2 orang abdi untuk menemani berdakwah.
Dalam perjalanan dakwahnya, Pangeran Samudra tiba di sebuah desa yang bernama Desa Jenalas, yang kini adalah wilayah Gemolong, untuk beristirahat.
Di desa itu, Pangeran Samudra berjumpa dengan Kyai Kemaliman yang berasal dari Demak.
Perjalanannya dilanjutkan hingga tiba di Padang Oro-Oro Kabar, tetapi setibanya di sana, sang pangeran jatuh sakit. Meski sakit, Pangeran Samudra tetap meneruskan perjalanan sambil berdakwah.
Saat sampai di dekat Dukuh Doyong, kesehatannya semakin memburuk dan salah satu abdi pengiring diminta melanjutkan perjalanan untuk melapor kepada Sultan Demak Bintoro.
ADVERTISEMENT
Sultan Demak Bintoro yang mendapatkan laporan dari sang abdi memerintahkan jika Pangeran Samudra akhirnya wafat agar dimakamkan di sebuah bukit yang agak jauh dari lokasi Pangeran Samudra meninggal.
Sang abdi yang diutus kembali menemui Pangeran Samudra menemukan sang pangeran telah wafat sesampainya di tempatnya.
Sesuai dengan amanat Sultan Demak, jenazah Pangeran Samudra dimakamkan di sebuah bukit sebelah barat laut Dukuh Doyong.
Makam Pangeran Samudra berada di ketinggian sekitar 300 mdpl.
Karena puncak bukit makam itu sering diselimuti kabut putih di pagi hari hingga mirip asap yang keluar dari kukusan penanak nasi, maka dinamakan dengan Gunung Kemukus.
Nama Gunung Kemukus berasal dari sebuah keajaiban yang muncul setelah Pangeran Samudra dimakamkan.
Setiap pagi di musim kemarau, di atas makam Pangeran Samudra terlihat embun yang berbentuk kerucut atau kukusan.
ADVERTISEMENT
Dari asal-usul Gunung Kemukus, semakin dipahami bahwa di balik mitos dan cerita yang mengelilinginya, terdapat sejarah dan warisan budaya yang kaya. (Mey)